Karya Seni Pisang Dilakban Maurizio Cattelan akan Ditampilkan di Museum Guggenheim

Art
22.09.20

Karya Seni Pisang Dilakban Maurizio Cattelan akan Ditampilkan di Museum Guggenheim

Dua edisi pertama terjual seharga $120,000 USD dan edisi ketiga $150,000 USD.

by Whiteboard Journal

 

Teks : Thontowi Wallace
Foto : Variety

Karya seni Maurizio Cattelan di tahun 2019 yang berjudul “Comedian” telah bergabung dalam Museum Guggenheim di New York sebagai hadiah anonim. Karya seni tersebut menampilkan pisang dengan harga yang sangat mahal dan menempel di dinding dengan lakban silver.  Sebelumnya, tiga edisi “Comedian” telah dijual oleh galeri seni kontemporer Perrotin. Dua edisi pertama berhasil terjual 120,000 USD dan edisi yang ketiga naik menjadi 150,000 USD. Namun, pihak Guggenheim belum mengkonfirmasi untuk tanggal debut dari “Comedian”. 

Dilansir melalui New York Times, Direktur Guggenheim Richard Amstrong berterima kasih telah menerima “Comedian”. Konservasi seni konseptual tidak selalu mudah dikarenakan museum diminta untuk melestarikan karya yang terbuat dari bahan yang tidak tahan lama, seperti makanan. Maka dari itu, Cattelan menawarkan sedikit tekanan kepada pihak Guggenheim untuk penyimpanan karya tersebut. “Comedian” sendiri dijual tidak termasuk pisang dan lakbannya, melainkan sertifikat keasliannya dan daftar instruksi empat belas halaman yang sangat rinci mengenai cara memasang pisang dan ditampilkan. 

Tahun lalu, karya dari Cattelan telah tampil dan menyebabkan keributan di Art Basel Miami. Saat “Comedian” ditampilkan di Art Basel, seniman David Datuna melepasnya dari dinding, mengupasnya, dan memakan pisang tersebut di depan penonton sebagai pertunjukan yang ia beri judul “Hungry Artist”. Perwakilan dari Perrotin saat itu mengatakan, Datuna tidak merusak karya seni, pisang tersebut adalah idenya. Sertifikat penjualan “Comedian” menguraikan instruksi untuk pemasangannya dan menentukan detail, seperti tingginya 175 cm dari tanah dan pisang harus diganti tujuh hingga sepuluh hari sekali. Bulan lalu, Damien Hirst mengungkapkan kesedihannya karena tidak mendapatkan versi asli dari “Comedian”. whiteboardjournal, logo