Adele Membuat Spotify untuk Menghapus Tombol Shuffle, Namun Bisakah Dia Meminta Spotify untuk Membayar Musisi dengan Adil Juga?

Music
23.11.21

Adele Membuat Spotify untuk Menghapus Tombol Shuffle, Namun Bisakah Dia Meminta Spotify untuk Membayar Musisi dengan Adil Juga?

Menanggapi berita tersebut, penyanyi dan penulis lagu Emma Ruth Rundle menyinggung tentang kebijakan Spotify yang tidak membayar artis secara adil.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Nada Salsabila
Foto: Screenshot Instagram/@stereogum

Adele telah membujuk Spotify untuk menghapus tombol shuffle dari semua halaman album sehingga lagu dapat diputar sesuai urutan artisnya sendiri, menurut laporan dari BBC. Adele mengatakan permintaannya kepada Spotify untuk menghapus tombol shuffle adalah satu-satunya permintaan yang dia miliki dalam industri yang terus berubah itu.

Penyanyi itu mentweet: “Kami tidak membuat album dengan sangat hati-hati dan memikirkan daftar lagu kami tanpa alasan. Seni kami menceritakan sebuah cerita dan cerita kami harus didengarkan seperti yang kami inginkan. Terima kasih Spotify telah mendengarkan.”

Menanggapi tweet tersebut, Spotify menjawab “anything for you.”

Namun, pengumuman tersebut justru mendapat backlash dari beberapa musisi hingga pengguna platform tersebut, terutama mengenai kebijakan pengupahan artis.

Sebelumnya, Spotify telah mendapat kritik sejak diluncurkan tahun 2006, terutama mengenai kompensasi artis. Tidak seperti penjualan fisik atau unduhan, yang membayar artis dengan harga tetap per lagu atau album yang terjual, Spotify membayar royalti berdasarkan “market share” artis, atau jumlah streams untuk lagu mereka sebagai proporsi dari total streamed songs di layanan tersebut.

Spotify mendistribusikan sekitar 70% dari total pendapatannya kepada pemegang hak, yang kemudian membayar artis berdasarkan kesepakatan masing-masing. Pada tahun 2020, sebuah laporan dari Business Insider menemukan bahwa Spotify membayar artis hanya $0,0033 per streaming, yang berarti bahwa artis harus memiliki sekitar 250 streaming untuk mendapatkan satu dollar.

Beberapa artis telah mengkritik kebijakan tersebut, termasuk Thom Yorke dan Taylor Swift, yang sempat menarik musik mereka dari layanan tersebut untuk beberapa lama. Di samping hal tersebut, banyak juga yang bertanya-tanya mengapa Adele tidak memilih untuk menyuarakan hal yang sama, dari pada hanya meminta Spotify untuk menghapus tombol shuffle.

Dalam sebuah postingan milik akun Stereogum, mereka terlihat membagikan berita mengenai keputusan Spotify tersebut. Menanggapi post dan berita tersebut, penyanyi dan penulis lagu Amerika, Emma Ruth Rundle, menyinggung tentang kebijakan Spotify yang tidak membayar artis secara adil.

“Wow. Can she ask them to pay us fairly as well?,” tulis Emma dalam kolom komentar.

Selain Emma, Yasmin Williams yang merupakan seorang gitaris dan komposer, juga menulis dalam sebuah tweet: “Wow Adele! Bisakah Anda membuat Spotify membayar musisi dengan adil untuk pekerjaan mereka… karena kami menempatkan “begitu banyak perhatian dan pemikiran ke dalam daftar lagu kami?” Kami juga menghargai pembayaran yang adil atas upaya kami karena kami semua tidak dapat membuat Spotify menghapus fitur yang tidak berarti karena kami tidak menyukainya.”

Beberapa netizen bahkan menganggap Adele tidak dapat mengadvokasi artis untuk bisa menerima bayaran dengan adil. “Adele tidak bisa mengadvokasi artis untuk menerima bayaran yang adil untuk streaming. Tidak, “langkah besarnya” di “industri yang terus berubah” adalah menghapus tombol shuffle di Spotify,” tulis sebuah akun di Twitter.

Tags:whiteboardjournal, logo