Teks: Titania Celestine
Photo: Darrell Ellis via Galerie Crone

Bagi Darrell Ellis, seni fotografi miliknya selalu berkisar seputar foto-foto keluarga dan gambaran daerah Harlem serta Bronx Selatan hasil fotografi mendiang ayahnya, yang dipotret dari tahun 1950-an.

Darrell tidak pernah bertemu dengan ayahnya, Thomas, yang terbunuh oleh petugas polisi sebelum dia lahir. Darrell pun tidak pernah hidup dalam Black Utopia optimistis yang digambarkan oleh mendiang Thomas. 

Walaupun hasil fotografi Darrell bersifat nostalgik, ia tidak terlalu menyukai istilah ‘nostalgia’ untuk merepresentasikan kerjanya. Baginya, kata ‘melancholy’ lebih cocok untuk menyimpulkan hasil kerjanya. 

Melalui proses potret ulang yang diperbesar dan diproyeksikan dalam bentuk geometris tiga dimensi, Darrell Ellis mendistorsi dan menyembunyikan kekhasan hasil tangan Thomas, dan menggantikannya dengan miliknya sendiri, selagi tetap memberikan homage untuk seni dan influence Thomas. 

Pada buku biografi Darrell Ellis yang dipublikasikan oleh Visual AIDS, sebuah lembar contact sheet milik Thomas disertakan pada awal dan akhir lembaran buku tersebut. Melambangkan pembukaan dan penutupan buku tersebut dengan sebagian dari Thomas, dan sebagai simbol ‘pembungkusan’ hasil karya Darrell didalam karya ayahnya. 

Walaupun Darrell Ellis mendapatkan cukup recognition semasa hidupnya, biografi yang mengingat kepentingan peran dan keindahan hasil karya fotografi miliknya diharapkan dapat mematangkan besarnya nama Darrell Ellis untuk mengabadikan karya seni miliknya. 

Beberapa aspek dalam biografi Darrell, seperti dampak police brutality yang masih terjadi hingga hari ini, dan selebihnya public awareness akan epidemi AIDS, dianggap sangat relevan dengan budaya masa kini. 

Pemahaman karya Darrell Ellis dianggap suatu bagian besar dari industri seni rupa yang telah lama mengucilkan karya seniman queer dan BIPOC.

Buku biografi ‘Darrell Eliis’ tersedia untuk pembelian melalui laman Visual AIDS.