Gimme 5: Yudhistira Agato

04.08.17

Gimme 5: Yudhistira Agato

by Muhammad Hilmi

 

Vague dibilang sebagai salah satu yang mengangkat kembali nuansa Revolution Summer di skena musik lokal. Dan layaknya pendahulunya di Rites of Spring dan Embrace, Yudhistira sang gitaris/vokalis juga menggabungkan hardcore punk dengan college rock, isian gitar tajam, serta angst-ridden lyrics yang telah dicetak prototipnya oleh Hüsker Dü di era 80’an dulu. Berikut adalah lima lagu Hüsker Dü terbaik menurut Yudhis.

1. Everything Falls Apart (1983)

Biarpun album kedua Husker Du, Everything Falls Apart kebanyakan masih berisi tembang hardcore/punk singkat yang menandakan era awal band asal Minnesota ini, rilisan ini melahirkan satu lagu berbeda: “Everything Falls Apart,” semacam template sound Husker Du yang nantinya mereka sempurnakan di album-album berikutnya. Tapi resep formula mereka mulai terlihat di sini: lagu bertempo sedang, energi punk, gitar berisik renyah, dan tentunya petikan gitar melodik berbalut efek chorus yang menawan. Jauh sebelum Kurt Cobain melakukan hal yang serupa dengan Nirvana.

2. Something I Learned Today (1984)

Sulit mencomot lagu dari album magnus opus Zen Arcade; album dobel ambisius berdurasi 70 menit. Mengingat ini album berkonsep di mana setiap lagu merupakan bagian dari sebuah narasi yang lebih besar. Namun lagu pembuka, “Something I Learned Today” merupakan contoh sempurna bagaimana Husker Du bisa menyajikan energi punk lengkap dengan drumming yang sibuk tanpa mengorbankan penulisan lagu atau melodi.

3. Celebrated Summer (1985)

New Day Rising, album follow-up Zen Arcade adalah rilisan terbaik Husker Du dan favorit saya. Ada banyak sekali lagu dari album ini yang layak masuk dalam daftar ini. Namun pilihan saya jelas jatuh ke “Celebrated Summer,” lagu definitif band ini. Tone gitar fuzzy berisik yang khas, riff melodik yang kebangetan catchynya, dan chorus anthemic “this is your celebratedddddddd sahhhhhmerrrrr” yang mengundang sing along. Sulit buat saya mendengarkan lagu ini tanpa sok-sokan air guitar. Kalau Vague mengkover lagu Husker Du, sudah pasti lagi ini pilihan pertama. Shout out buat “The Girl Who Lives on Heaven Hill” dan “Books About UFOs.”

4. Makes No Sense At All (1985)

Setelah New Day Rising, Husker Du merilis Flip Your Wig, album pertama di mana mereka mulai mengurangi takaran fuzz gitar, memberikan porsi lebih ke vokal dan menampilkan penulisan lagu yang semakin ngepop. Hasilnya adalah “Makes No Sense At All,” tembang power-pop terbaik yang pernah mereka tulis. Penuh dengan hooks, dan diwarnai duel vokal Bob Mould dan Grant Hart, lagu ini membuka jalan bagi band-band pop alternatif di era 90an.

5. Hardly Getting Over It (1986)

Biasanya saat membicarakan album debut major label Husker, Candy Apple Grey, perhatian orang tertuju ke “I Don’t Wanna Know If You’re Lonely”, lagu rock alternatif moody yang juga pernah dikover oleh Green Day. Tapi di album inilah Husker Du menunjukkan kemampuan mereka meramu lagu ballad yang efektif dan emosional. “Hardly Getting Over It” merupakan luapan keresahan Bob Mould mengenai pendeknya umur manusia di bumi setelah seorang temannya meninggal dunia tiba-tiba. Hanya bermodalkan drum, gitar akustik, dentingan piano, dan vokal rapuh Mould, Husker Du membuktikan bahwa mereka bukan sekadar musisi one-trick-pony.


Dengarkan Vague di tautan ini.
whiteboardjournal, logo

Tags