Seek a Seek Exhibition

06.06.16

Seek a Seek Exhibition

Merekam Pencapaian, Menyongsong Tantangan.

by Ken Jenie

 

Pada titik tertentu, desain sebagai salah satu inti dari budaya visual merupakan parameter kemajuan perkembangan gagasan di masyarakat. Tampilan desain yang baik secara fungsi dan estetik, menjadi penanda yang nyata bahwa masyarakat yang ada di sekitarnya hidup dalam sistem yang jelas dan di saat yang sama menjunjung tinggi esensi kreativitas.

Ada sebuah statement menarik dari Victor Papanek, seorang akademisi di bidang desain sekaligus arsitektur mengenai posisi desain dalam kehidupan modern,“Design has become the most powerful tool which man shapes his tools and environments (and by extensions, society and himself). This demands high social and moral responsibility from the designer.” Statement ini merupakan salah satu quote penting dari bukunya yang berjudul “Design for The Real World”. Terbit pada tahun 1970, pemikiran ini terasa semakin relevan di era dimana desain semakin melebur dalam keseharian masyarakat urban.

seekaseek19

Sejak era digital datang ke Indonesia dan mengubah serta mempermudah segala proses tradisional yang telah ada sebelumnya, terjadi pula pergeseran pada pola kerja desain. Subject yang sebelumnya merupakan area khusus yang hanya diisi oleh kalangan tertentu, kini menjadi domain umum yang bisa dimasuki siapapun yang memiliki modal keinginan, keberanian dan sedikit keterampilan. Lantas menyebarlah inisiatif kreatif ini ke berbagai sudut kota, dan dengan begitu, karya desain kemudian bermunculan pula.

Seek A Seek adalah salah satu upaya untuk merekam perkembangan desain grafis di Indonesia. Mengumpulkan 70 desainer grafis yang tersebar di penjuru Indonesia, pameran yang merupakan bagian dari agenda Dia.Lo.Gue Artspace ini menampilkan, serta merayakan ragam pendekatan desain yang ada dan berkembang di Indonesia. Menariknya, selain menampilkan karya pilihan, inspirasi juga dibagi pada workshop dan diskusi yang mengiringi jalannya eksebisi.

seekaseek16

Dan di dalam pamerannya, Seek A Seek menunjukkan bahwa desain memiliki porsi lebih dari sekedar ornamen semata. Lebih dari itu, Seek A Seek memperlihatkan bahwa desain yang baik mampu memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan. Sistem kurasi dan layout pameran dari Studio 1212 menyusun tata letak karya berdasar kategori, terorganisir untuk menampilkan ratusan informasi dalam penyampaian yang fungsional kepada pengunjungnya. Ratusan karya dari puluhan studio desain yang ada di Indonesia ditampilkan setara sesuai porsinya. Kadang disejajarkan, kadang pula ditumpuk, tanpa pernah saling tindih.

Di galeri bagian depan, ditampilkan poster yang mengajak pengunjung untuk menikmati salah satu bentuk desain yang paling tua. Ditampilkan pula beberapa instalasi desain, termasuk dua karya interaktif yang memanfaatkan teknologi sebagai mesin utama penghasil karya. Sebuah jukstaposisi yang unik antara bentuk desain klasik dengan pengaruh gaya kontemporer di era desain modern. Ruangan di sisi kanan galeri berisi buku serta majalah yang menampilkan editorial desain. Space outdoor berfokus pada typografi, dan di ruang belakang dipajang packaging design serta logo design dalam tampilan display yang mengingatkan pada buku antologi desain logo. Di satu pojok, karya desain ditampilkan dalam ruangan khusus exhibition design, dimana desain tak lagi menjadi sesuatu yang dilihat, tetapi menjadi sebuah sensasi yang dialami.

seekaseek05

Dan konsep yang demikian terbukti mampu menarik perhatian banyak orang. Tiga hari sejak dibuka pada 20 Mei 2016, Seek A Seek telah dikunjungi oleh ribuan pengunjung. Sebuah prestasi besar bagi pameran yang berlangsung di galeri berukuran medium seperti Dia.Lo.Gue Artspace ini. Sampai pameran ditutup pada pertengahan bulan Juni nanti, angka tadi akan terus bertambah. Hal ini menunjukkan tingginya antusiasme publik terhadap bidang desain dan perkembangannya di ranah lokal. Bahwa meski desain telah berpadu dengan keseharian, masih ada esensi tersendiri disana, dan Seek A Seek adalah momentum untuk merayakan proses dan pencapaian desain yang telah ada.

“Yang saya lihat, anak-anak desain grafis cenderung jalan sendiri-sendiri, karena mereka sibuk bekerja. Secara komunitas mereka jadi jarang saling berkomunikasi, padahal sebenarnya itu penting. Seek A Seek bagi saya adalah momentum untuk membangun kebersamaan.” ujar Hermawan Tanzil selaku penyelenggara sekaligus inisiator pameran. Ketika disinggung mengenai fungsi dasar desain grafis, Hermawan menambahkan, “Bagi saya, desain grafis adalah problem solving. Jadi dalam prakteknya kita harus menemukan solusi-solusi untuk segala permasalahan yang ada. Apapun challenge yang dihadapi, desain grafis harus menemukan solusi.”

seekaseek22

Ke depan, tentunya harapan akan berkembang pada bagaimana Seek A Seek bisa terus berlangsung secara ajeg dan kontinyu. Lebih dari itu, akan menarik bila desain yang ada bisa melangkah satu tahap lebih jauh. Bahwa desainer grafis tak hanya bekerja sesuai pesanan, namun bisa memulai pergerakannya sendiri, lalu menjadi motor bagi progresi era dimana fungsi tak lagi berjalan sendiri namun bisa tampil dengan estetika.

Karena bila estetika telah ada, maka ada tanggung jawab besar menanti dari setiap desain yang dihasilkan. Persis seperti pemikiran Victor Papanek yang disebutkan di atas. Bahwa melalui desain, manusia mampu menciptakan nuansa dan suasana yang nyaman untuk dirinya sendiri dan masyarakat. Dan dengan tumpukan potensi yang ditampilkan di Seek A Seek ini, sepertinya tak akan sulit bagi kita untuk memulai era baru yang lebih baik lagi.

Seek a Seek
68 Indonesia Graphic Design Company & Studio
20 may – 12 june 2016
dia.lo.gue
jl kemang selatan 99a
jakarta 12730whiteboardjournal, logo