Japan Foundation Asia Gelar Earth Manual Project Pertama Di Indonesia

Art
17.05.19

Japan Foundation Asia Gelar Earth Manual Project Pertama Di Indonesia

Menampilkan karya yang berhasil meleburkan seni dan bencana.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Stefano William A.

Pameran seni tidak harus melulu menonjolkan kesenian semata. Mengangkat pesan yang lebih dekat dengan banyak orang yang bahkan bisa dianggap berseberangan dari kata ‘seni’ sendiri adalah daya tarik dari pameran bertajuk “Earth Manual Project”. Digelar oleh Japan Foundation Asia, pameran ini menunjukkan bermacam ide kreatif dan inovatif yang diterapkan dalam mengatasi isu bencana. Pameran ini turut menampilkan beberapa proyek dan karya dari negara selain Jepang seperti Indonesia, Thailand serta Filipina berisi informasi serta alat bantu bencana.

Bertempat di Dia.Lo.Gue Art Space Kemang, pengunjung akan langsung melihat berbagai karya dari Jishin ITSUMO Project asal Jepang. Mulai dari starter kit yang berisi barang-barang penting yang dapat digunakan dalam situasi darurat, Buku Saku Kesiapsiagaan Bencana, juga Shuffle Card Game. Desain unik dari setiap barangnya membuat setiap info yang tertera pada barang-barang tersebut menjadi lebih menarik untuk disimak. Selain itu proyek ini juga menampilkan “Tokyo Gas SAVE YOURSELF Kit” di mana ada barang-barang sederhana yang memiliki informasi cara penggunaan dengan desain interaktif.

Rata-rata pamflet atau permainan kartu yang ada, didesain dengan gaya minimalis namun berwarna sehingga perhatian pembacanya akan langsung menyadari bahwa ada informasi penting yang ingin disampaikan. ITSUMO Project dan juga Red Bear Survival Kit, sebagai gerakan untuk membagi pengetahuan tentang bencana alam untuk anak-anak dengan berkemah, merupakan tanda bagaimana masyarakat Jepang benar-benar paham mengenai posisi geografis negara mereka yang rentan terhadap bencana alam. Hal seperti itu mendorong inovasi-inovasi kreatif dalam menghadapi bencana kemudian lahir, karena para desainer memiliki kesadaran bahwa publik perlu untuk siap siaga ketika bencana alam melanda negara mereka dan menjawab kebutuhan tersebut dengan format non konvensional.

Di sisi lain, Alma Quinto, seorang seniman juga pendidik seni, berkolaborasi dengan beberapa pihak terutama para korban bencana alam, mencoba menjadikan seni sebagai obat untuk mengatasi trauma. Di sinilah terjadinya peleburan total antara seni dan isu bencana. Ada 4 sisi kain yang digantung masing-masing menceritakan bencana alam lewat jahitan dengan gaya berbeda. Satu sisi memiliki warna cerah dengan motif kain bunga, sementara di sisi sebaliknya ada kain dengan warna lebih gelap yang menampilkan bencana sedang terjadi. Quinto berhasil mencoba untuk menerjemahkan bagaimana situasi emosional manusia yang sedang ditimpa bencana juga setelahnya. Duka akan kehilangan, rasa syukur terhadap segala yang masih ada, serta kekuatan alam bisa jelas dilihat pada karya ini.

Satu kutipan dari HANDs! Project dalam deskripsi karyanya sangat tepat menggambarkan pameran ini secara menyeluruh, “Apa yang sama-sama dimiliki seni dan bencana? Kekuatan.”

Earth Manual Project

2 – 26 Mei 2019

Dia. Lo.Gue Art Space
Jl. Kemang Sel. No.99Awhiteboardjournal, logo