Memahami Seni Grafis di Ruang Lingkup Kehidupan Lewat Pameran “Path and Layers”

Art
08.08.19

Memahami Seni Grafis di Ruang Lingkup Kehidupan Lewat Pameran “Path and Layers”

Melihat seni grafis dan proses produksi yang kasat mata.

by Whiteboard Journal

 

Teks & foto: Kevina Graciela

Seni grafis atau seni cetak merupakan sebuah hal yang mungkin tanpa disadari menjadi salah satu aspek seni yang sebenarnya paling dekat dalam kehidupan manusia. Salah satu kolektif seni grafis bernama Grafis Huru Hara (GHH) yang sudah berkolektif sejak tahun 2012 akhirnya mengadakan pameran tunggal mereka yang berjudul “Path and Layers” dikuratori oleh Gesyada Siregar. Pameran ini menjadi rangkuman perjalanan dari 9 anggota dari GHH yang sudah melewati 7 tahun dalam menunjukan kualitas seni grafis lewat banyaknya pembelajaran dan eksplorasi juga ingin membicarakan seluk beluk produksi seni grafis lewat hasil cetakan seni grafis itu sendiri.

GHH membagi pameran ini dalam 5 bagian, untuk mengedukasi dan bereksperimen lewat video-video tentang profil dari GHH dan menunjukkan proses-proses membuat karya cetak seperti kitchen lithography, stencil, woodcut, hingga etching aquatint. Selanjutnya pameran menjelaskan bagaimana grafis hadir di sebuah kebutuhan sandang orang dan memakainya terlepas umur dan juga gender. Pada salah satu karya bernama “Daily Needs”, GHH menunjukkan hasil kaos-kaos yang sudah pernah di sablon dari GHH dan disusun seperti labirin untuk menggambarkan perjalanan yang sudah dilewati kolektif seni grafis ini dalam berkarya. 

Selain kaos, hal lain yang kerap kali dekat di kehidupan kita adalah poster atau flyer yang ditempel di jalanan. Melihat peran poster menjadi media propaganda di Indonesia sejak dulu, kolektif ini membuat karya berjudul “Pro-paganda” guna memberikan ide-ide parodi visual nan jenaka terdiri dari 80 poster disusun secara bergantian. Dua karya lain yang menarik diulik adalah sebuah foto yang diolah menjadi karya cetak dengan beragam teknik. Seperti karyanya berjudul “Ship and The Crew” sebuah foto dari sembilan anggota GHH sedang bekerja ditampilkan dengan teknik stensil dengan berbagai macam dimensi. Lalu terdapat ”Print on Paper” yaitu kumpulan gambar yang dipajang dalam sebuah pigura menggunakan sembilan teknik seni grafis berbeda yakni cukil kayu, cyanotype, drypoint, etsa aquatint, image transfer, kitchen lithography, photolithography, cetak saring (sablon) dan stensil menunjukan kekayaan dan keberagaman sisi eksploratif dari seni grafis.

Pameran tunggal dari Grafis Huru Hara ini sendiri menunjukkan arti dari nama mereka “Huru Hara” yang memberikan semua refleksi GHH menggugat penyajian umum seni grafis di ruang pamer dan mengedukasi masyarakat tentang karya grafis yang biasanya dipaparkan saja tanpa memberikan sebuah logika produksi yang biasanya diputus. whiteboardjournal, logo