Dari Instalasi hingga Studio, Berikut Daftar Peraih Penghargaan di Bintaro Design District 2020

Design
26.09.22

Dari Instalasi hingga Studio, Berikut Daftar Peraih Penghargaan di Bintaro Design District 2020

Tak hanya mewadahi harapan dan gagasan tentang masa depan dari kacamata para arsitek dan desainer, BDD 2020 turut memberikan penghargaan sebagai wujud apresiasi terhadap partisipan terbaik.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Ahmad Baihaqi
Foto: Instagram @bintarodesigndistrict 

Selain mewadahi harapan dan gagasan teranyar para arsitek dan desainer tentang masa depan, Bintaro Design District (BDD) juga berikan apresiasi kepada partisipan terbaik pada setiap kategori yang ada dalam gelaran BDD 2020. Dikurasi oleh Andra Matin, Danny Wicaksono, Budi Pradono, dan Hermawan Tanzil, BDD berikan apresiasi untuk instalasi terbaik, pameran terbaik, open architecture terbaik, serta open studio terbaik dan terfavorit. Selain itu, kurator juga memberikan apresiasi untuk desain kursi terbaik dari pameran “Kursi” yang dibuat sendiri oleh BDD 2020 selaku penyelenggara. 

 

Open Architecture Terbaik
Smiljan Space oleh SPOA

Instagram: @smiljan.space

Gelaran BDD 2020 juga menjadi ajang dibukanya ruang-ruang baru di Bintaro, salah satunya adalah Smiljan Space, sebuah coffee shop yang bangunannya dirancang oleh Rahmat Indrani (Kibo) dan tim SPOA Architecture. Memberikan rasa hangat dan tenang melalui interior bertema industrial yang dipadukan dengan penggunaan kayu, Smiljan Space berhasil meraih penghargaan sebagai open architecture terbaik dalam gelaran BDD 2020.

Instalasi Terbaik
More/Less oleh Atelier Riri

Instagram: @atelier_riri

Dalam setiap rangkaian Bintaro Design District, Atelier Riri selalu konsisten dalam membuat sebuah instalasi yang berbeda dan kompleks. Kali ini, Atelier Riri membuat sebuah instalasi yang tidak hanya bisa dinikmati secara fisik melainkan instalasi imajiner yang dalam bentuk virtual reality (VR). Dalam instalasi ini para pengunjung akan diberikan beberapa pilihan yang kemudian tim Atelier Riri akan memberikan gambaran masa depan dari pilihan-pilihan yang telah dibuat. Melalui instalasi ini Atelier Riri ingin menyampaikan bahwa masa depan bergantung pada setiap keputusan yang dibuat. 

Open Studio Terbaik
Ruangan ASA

Instagram: @ruanganasa

Bekerja sama dengan warga sekitar Kampung Utan, Ruangan Asa berhasil memberikan pengalaman open studio terbaik dalam gelaran BDD 2020. Bersama warga Kampung Utan, Ruangan Asa ingin menampilkan kebudayaan khas Betawi. Mereka menjemput pengunjung yang hadir menggunakan odong-odong, kemudian berkeliling kampung sebelum ke studio, dan disambut menggunakan aksi Palang Pintu ketika sampai di studio. Selain itu, mereka juga menyediakan jajanan tradisional yang bisa dimakan oleh para pengunjung. 

Mengambil judul “Sharing the Future from Gunung Kidul to Bintaro”, Ruangan ASA memamerkan perjalanannya selama 6 tahun ke belakang bekerja di Gunung Kidul hingga akhirnya mereka mendirikan studio baru di Bintaro, tempat berkumpulnya para biro arsitek dan desainer.

Open Studio Terfavorit
Studio TonTon oleh Antony Liu

Instagram: @studiotonton

Studio TonTon menjadi studio favorit pilihan pengunjung dalam gelaran BDD 2020, hal ini disebabkan karena selain dalam gelaran BDD Antony Liu hampir tidak pernah membuka studionya. Oleh karena itu, dalam gelaran BDD 2020 Studio TonTon menjadi studio yang paling banyak dikunjungi, sebab ini adalah kesempatan emas bagi para pengunjung yang ingin mengetahui lebih banyak mengenai studio TonTon. 

Best Collaboration
Teduh Pelita (MAD HAUS)

Instagram: @maliqmusic, @contureconcretelab, @studiowoork, @nouvwerks, @dendydandarman_studio, @rocaexperience_id

Untuk pertama kalinya, musisi terlibat dalam gelaran Bintaro Design District. Maliq & D’Essentials berkolaborasi bersama Conture Concrete Lab, Studio Woork, Nouv Studio, Dendy Darman Studio, dan Roca Indonesia, menciptakan sebuah rumah “Mad Haus” sebagai manifestasi perjalanan harmoni Maliq & D’Essentials selama dua dekade dalam industri musik. Dibangun dengan melibatkan musisi, arsitek, dan desainer, Mad Haus diyakini menjadi rumah yang teduh, seraya membawa pelita cahaya untuk menerangkan bahwa “kolaborasi” adalah salah satu cara untuk bertahan dan menjadi relevan dalam menghadapi ketidakpastian masa depan. Kolaborasi ini berhasil menarik perhatian para kurator dan mendapatkan apresiasi sebagai kolaborasi terbaik.

Desain Kursi Terbaik
Oleh Hidayat Endramukti 

Instagram: @hidajatw

Dalam gelaran BDD kali ini, terdapat sebuah pameran yang mencuri perhatian pengunjung, yakni pameran “Kursi”, sebuah pameran yang menampilkan desain kursi dari berbagai era dan berbagai desainer. Dari 60 kursi yang dipamerkan, terdapat sebuah kursi yang mencuri perhatian, yakni kursi dengan ukuran yang lebih besar dari kebanyakan desain kursi yang sudah ada, terbuat dari kayu berwarna coklat tua, dilengkapi dengan bantalan dan sandaran sofa berwarna abu. Kursi bernama “Lung Kembang Mlathi” ini merupakan karya dari desainer Hidayat Endramukti yang berhasil menjadi desain kursi terbaik. 

Best Exhibition
Invent The Future oleh Whiteboard Journal

Instagram: @whiteboardjournal

Pada kesempatan pertama kami untuk terlibat langsung menjadi salah satu exhibitor, kami berhasil mendapat apresiasi sebagai pameran terbaik berkat pameran, “Invent The Future”. Melalui pameran ini kami berusaha mengajak pengunjung untuk turut serta menentukan masa depan Bintaro menggunakan caranya sendiri. Dalam booth pameran kami, terdapat lima panel survey interaktif mengenai masa depan tata kota Bintaro dan satu buah kuis online yang bekerja sama dengan creative tech lab Anti Gravity. Selain itu, kami juga memamerkan found objects dari Bintaro sebagai time capsule untuk masa depan.whiteboardjournal, logo