Merayakan Tubuh Wanita dalam Nyanyian Vulva di Iklan “Viva La Vulva” oleh Kim Gehrig

Design
05.01.19

Merayakan Tubuh Wanita dalam Nyanyian Vulva di Iklan “Viva La Vulva” oleh Kim Gehrig

“I have to celebrate you, baby. I have to praise you like I should.”

by Whiteboard Journal

 

Teks: Vestianty
Foto: It’s Nice That

Salah satu kreativitas manis untuk akhir tahun 2018 lalu ditutup oleh iklan terbaru karya Kim Gehrig, “Viva La Vulva” untuk Libresse, merek internasional produk kesehatan feminin yang dimiliki oleh Essity dari Swedia. Dengan gaya Gehrig, iklan ini bisa dibilang salah satu iklan paling menyenangkan, inklusif, dan meningkatkan kepercayaan diri pada tahun 2018.

Kim merupakan seorang sutradara yang telah banyak bekerja dalam produksi iklan, video musik, dokumenter, film pendek, dan konten digital. Khususnya di bidang iklan, ia memiliki kemampuan memanfaatkan periklanan bukan hanya sebagai alat promosi, tetapi juga untuk memberdayakan audiens. “Viva La Vulva” mungkin menjadi contoh paling tepat dari gaya pengarahannya, membuat video lip-sync untuk merayakan vulva, bernyanyi bersama dalam lagu Camille Yarbrough’s berjudul “Take Yo ‘Praise.”

Dalam video iklannya kali ini, ia membuat vulva bernyanyi dengan pendekatan visual eklektik nan indah. “‘Other lips’ yang kali ini bernyanyi dan semua berangkat dari sana. ‘Vagina Lip Sync’ adalah frasa yang saya gunakan untuk menggambarkan ide dan semuanya mengalir dari situ,” paparnya.

Menggunakan sejumlah teknik visual – mulai dari desain animasi, boneka, patung roti jahe, tembikar, dan kertas – penggunaan gaya kreatif oleh Kim menggambarkan bagaimana setiap vulva dan vagina berbeda dari yang satu dan lainnya. Salah satu wanita yang membintangi video berseru pada akhir video: “Tidak ada jawaban yang salah di sana. Apapun yang Anda miliki sejak lahir, peluklah.”

Harapan Kim bagi para penonton yang menonton iklan itu adalah, “Sederhananya aku ingin wanita bangga pada seluruh tubuh mereka dan untuk masyarakat melihat vulva sesedikit mungkin sebagai sesuatu yang tabu dan sebagai bagian indah dari bentuk perempuan.”whiteboardjournal, logo