Perusahaan Startup di Kolombia Mencoba Mengurangi Kerusakan Lingkungan dengan Menciptakan Batu Bata dari Limbah Plastik

Design
15.02.21

Perusahaan Startup di Kolombia Mencoba Mengurangi Kerusakan Lingkungan dengan Menciptakan Batu Bata dari Limbah Plastik

Diklaim lebih kuat dari bahan konstruksi tradisional, termoakustik, anti seismik, dan tidak menyebarkan api.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Ratu Intan Mutia
Foto: UNICEF

Apabila berbicara mengenai sampah plastik, belahan dunia manapun pasti merasakan masalah yang disebabkan oleh jumlahnya yang luar biasa menumpuk. Manusia mulai resah akan hal tersebut dan akhirnya bergerak untuk membasmi permasalahan yang ada. Beberapa waktu lalu, kami telah membahas pada tentang seorang pengusaha asal Kenya yang sangat berjasa dalam mengolah limbah plastik menjadi batu bata. Di samping itu, ada sebuah perusahaan startup asal Kolombia yang mencoba hal serupa. Apabila Gjenge Makers masih menggunakan bata olahannya menjadi paving block, perusahaan bernama Conceptos Plásticos telah mencoba mengurangi dampak negatif lingkungan dari sampah plastik dengan mengubahnya menjadi bahan konstruksi alternatif untuk bangunan. 

Setiap hari, orang-orang di Bogotá melihat 740 ton sampah plastik yang membutuhkan waktu sekitar 300 tahun untuk terurai. Permasalahan ini akhirnya  menggerakkan Fernando Ilanos dan Oscar Mendez bersama Conceptos Plásticos melakukan transformasi residu plastik dan karet menjadi potongan-potongan balok untuk konstruksi perumahan. 

“The objective of plastic concepts is to answer to different problematic that affect the community nowadays, contributing at the same time with the reduction of the pollution that plastic residues have on the environment and his incident on the global warming,” kata Ricardo Rico yang merupakan seorang manajer bisnis dari Conceptos Plásticos.

Dibuat menjadi balok penyusun seperti LEGO, perusahaan ini memilih plastik yang tidak dapat didaur ulang dengan mudah dan sulit untuk dibuang. Setiap jenis plastik akan memberikan sifat yang berbeda pada batu bata. Adanya perbedaan ini mengakibatkan adanya proses pencampuran yang berbeda pula untuk mendapatkan produk yang diinginkan. Batu bata yang dihasilkan mudah untuk dirakit, tahan lama, dan murah. Batu bata ini juga diklaim lebih kuat dari bahan konstruksi tradisional, termoakustik, anti seismik, dan tidak menyebarkan api. 

“At first, it happens to us everywhere that people say: a plastic house! And think of a bag, people associate plastic with a bag. So they think that by bringing a lighter closer, it will ignite and that by putting a finger through it it will break. When they see the product and how solid it is, they realize and begin to weigh in a different way, then breaking that initial barrier for the user is very easy,” tutur Oscar Méndez.

Kegiatan yang berhubungan dengan penyelamatan lingkungan dari Conceptos Plásticos juga telah disorot oleh UNICEF. Pada tahun 2019, Conceptos Plásticos bekerja sama dengan UNICEF untuk mengembangkan pabrik untuk mengubah sampah plastik di Côte d’Ivoire menjadi bata plastik yang modular, mudah dipasang, dan murah untuk ruang kelas. Tidak hanya sebatas kegiatannya yang mulia, perusahaan ini juga membawa berkah bagi pada masyarakat dengan memberdayakan komunitas pendaur ulang di seluruh dunia, mulai di Kolombia hingga Afrika. whiteboardjournal, logo