Desainer Jepang Kenzo Takada Meninggal Dunia karena COVID-19

Fashion
05.10.20

Desainer Jepang Kenzo Takada Meninggal Dunia karena COVID-19

Sang desainer meninggal di Prancis pada usia 81.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Niskala H. Utami
Foto: Joel Saget/AFP

Industri busana di seluruh dunia sedang berduka atas kepergian salah satu figur berpengaruh. Kenzo Takada telah meninggal dunia di usia 81 tahun karena COVID-19 di sebuah rumah sakit dekat Paris. Lahir dan besar di Jepang, Kenzo Takada merupakan perancang busana Jepang pertama yang menyelenggarakan fashion show sendiri di Paris. 

Lahir di Jepang tahun 1939, Kenzo mulai tertarik terhadap busana sejak usia muda, ketika melihat majalah-majalah mode kakaknya. Setelah lulus dari Bunka Fashion College di Tokyo, Kenzo pindah ke Paris untuk mengejar karir di bidang busana. Akhirnya pada tahun 1970, lima tahun sejak pindah ke Paris, Kenzo Takada memperoleh butiknya sendiri. Hal tersebut menjadi titik awal dari berdirinya merek Kenzo. 

Kenzo Takada sering mengintegrasikan gaya sederhana Jepang dan gaya borjuis Eropa. Ia sangat menyukai hal-hal teatrikal yang menarik perhatian. Hal tersebut sering ditemukan dalam rancangannya. Busana yang cenderung berwarna cerah dan berlebihan menempatkan dia di posisi yang berbeda dalam skena busana Paris yang cenderung lebih serius. Banyak yang menjuluki karyanya sebagai sesuatu yang “ahead of its time”.  

Kenzo Takada juga tidak takut untuk meluaskan merek dan keterampilan dia. Pada tahun 1988, Kenzo Takada meluncurkan koleksi parfum wanita “Kenzo de Kenzo”, diikuti dengan koleksi parfum pria “Kenzo pour Homme” di tahun 1991. Setelah pensiun dari industri di tahun 1999, Kenzo Takada rajin menekuni seni dan desain interior. Pada tahun 2016, ia mendapatkan julukan Knight of the Legion of Honour, sebuah legiun kehormatan tertinggi di Prancis. Setahun kemudian, ia mendapatkan Lifetime Achievement Award dari Fashion Editors’s Club Japan. 

Walaupun Kenzo Takada sendiri sudah lama pensiun, semangat dan jiwanya yang cerah dan penuh optimis akan selalu diingat.  whiteboardjournal, logo