David Fincher Menyebut Layanan Streaming sebagai Masa Depan Industri Film bersamaan Perilisan “The Killer”

Film
15.11.23

David Fincher Menyebut Layanan Streaming sebagai Masa Depan Industri Film bersamaan Perilisan “The Killer”

Sutradara maestro David Fincher baru-baru ini merilis film terbarunya “The Killer” dan mengungkapkan pandangannya terhadap layanan streaming.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Ahmad Haetami
Foto: Netflix

Sutradara kawakan dalam menciptakan film-film thriller, David Fincher akhirnya merilis film terbarunya The Killer pada layanan streaming Netflix pada 10 November lalu. Film ini sebelumnya sudah tayang terbatas di bioskop pada bulan Oktober. Fincher mengadaptasi kisah The Killer tentang seorang pembunuh bayaran ini dari komik fenomenal berjudul sama karya Alexis “Matz” Nolent dan Luc Jacamon.

Fincher menjadi salah satu sutradara yang cukup diperhitungkan di Hollywood. Film-filmnya seperti Se7en, Fight Club, Zodiac, hingga Gone Girl, banyak dinilai oleh kritikus sebagai film thriller yang berpengaruh dalam perkembangan dunia film. Tak terkecuali film terbarunya yang berdurasi 118 menit ini. 

The Killer yang dimainkan oleh aktor Michael Fassbender,  ‎Sophie Charlotte, dan Tilda Swinton ini bahkan mendapatkan critics score Rotten Tomatoes yang mengesankan yaitu 86% dengan 207 ulasan, menjadikannya film dengan rating tertinggi di urutan empat dalam karier Fincher. Skor tersebut juga menjadikannya salah satu yang tertinggi untuk film original Netflix di tahun 2023, di bawah They Cloned Tyrone (95%), Nimona (94%), dan You Are So Not Invited To My Bat Mitzvah (91%). 

Fincher jadi salah satu sutradara dunia yang mengizinkan karyanya tayang pada layanan streaming seperti Netflix. Dia telah bekerja sama dengan Netflix sejak perilisan serial miliknya berjudul House of Cards pada 2013. Dalam wawancara bersama Le Monde, Fincher mengatakan bahwa Netflix telah berupaya untuk mengadopsi standar dari industri film.

“Jujur saja. Saya telah bekerja sama dengan sebagian besar studio film besar. Ketika Anda mengatakan kepada mereka, ‘Saya harus membuat efek khusus ini dalam format terbaik 4K,’ tanggapan pertama mereka rata-rata adalah, ‘Oh, astaga, mengapa begitu mahal?’, mereka menolak dengan mempertimbangkan biaya sekecil mungkin,” ujar Fincer kepada Le Monde saat ditanyai tanggapannya soal Netflix.

Lebih lanjut, Fincher mengatakan bahwa dia percaya Netflix bisa menjadi “the future of cinema” sebagai medium penayangan selain di bioskop.

“Anda tahu, kita tidak akan menyelamatkan bioskop sebagai sebuah budaya dengan membatasi sejumlah layanan distribusi langganan secara digital. Agar hal ini dapat terjadi, bioskop harus menjadi tempat yang mutakhir, dan bukan tempat yang lembab, bau, dan berminyak seperti sekarang ini dengan sedikit pengecualian, dengan menghemat semua biaya yang diperlukan,” ujarnya.

Fincher juga menyorot bagaimana kondisi teknis yang menyedihkan di beberapa bioskop legendaris kesukaannya di Los Angeles, seperti Grauman’s Chinese Theater dan Cinerama Dome. “Kita harus melewati semua nostalgia ini untuk akhirnya bertanya pada diri sendiri pertanyaan yang tepat: siapa yang menawarkan representasi yang optimal bagi film untuk saat ini?,” ujar Fincher.

Sikap Fincher yang mendukung layanan streaming ini berbanding terbalik dengan beberapa sutradara Hollywood lainnya. Sutradara Wonder Woman (2017), Patty Jenkins pernah mengungkapkan bahwa film yang dirilis pada layanan streaming look like fake movies”. Sutradara Dune (2023), Denis Villeneuve juga pernah mengeluarkan pernyataan bahwa “streaming alone can’t sustain the film industry”. Meskipun kritikan terhadap layanan streaming selalu datang dari sineas film, tetapi pada akhirnya mereka juga merilis film untuk tayang di layanan streaming.whiteboardjournal, logo