Lebih Dari Sekedar Angka, Watchdoc Memanusiakan 75 Pegawai KPK Yang Dinonaktifkan Melalui “The Endgame”

Film
17.06.21

Lebih Dari Sekedar Angka, Watchdoc Memanusiakan 75 Pegawai KPK Yang Dinonaktifkan Melalui “The Endgame”

Dokumenter terbaru Watchdog bahas isu penonaktifan pegawai KPK atas dasar tidak lulus tes wawasan kebangsaan kini bisa ditonton di Youtube.

by Whiteboard Journal

 

Text: Shadia Kansha
Foto: Twitter/mazzini_gsp

WatchDoc, sebuah rumah produksi audio visual film-film dokumenter tentang isu-isu dan lingkungan hidup, merilis film dokumenter yang sangat diantisipasi oleh masyarakat. Film dokumenter ini tengah membahas isu yang digelisahkan masyarakat, yaitu berkaitan dengan 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan (tidak diangkat menjadi ASN sesuai dengan ketentuan baru yang diterapkan) dengan alasan tidak lulus tes wawasan kebangsaan. Ya, film berjudul “The Endgame” yang dirilis untuk umum tanggal 13 Juni 2021 lalu membahas lebih dalam perspektif para pegawai yang dinonaktifkan tersebut. 

Film berdurasi 1 Jam 54 Menit tersebut membahas tentang pengalaman para pegawai yang dinonaktifkan tentang tes wawasan kebangsaan yang mereka lalui, pengalaman baik dan buruk selama mereka bekerja di KPK, siapa mereka sebelum menjadi pegawai KPK, mengapa mereka memilih untuk bekerja di KPK, dan berbagai macam perspektif mereka tentang KPK sebagai instansi maupun sebagai ekosistem bekerja. Mereka juga membahas kasus-kasus yang tengah mereka tangani. Banyak dari mereka justru hampir mencapai konklusi dari penyelidikan atau tengah merencanakan operasi tangkap tangan (OTT) yang menjadi spesialisasi mereka. Mereka menduga bahwa hal yang mereka alami merupakan bagian dari grand scheme untuk mencegah terungkapnya kebenaran. Satu hal yang pasti, melihat nama-nama dari para pegawai dan mendengar cerita mereka, benar-benar memanusiakan angka 75 yang selama ini beredar di media. Bagi film dokumenter ini, angka tersebut lebih dari sebuah angka. Mereka ada sebuah suara atau sebuah cerita yang patut didengar.

Pendiri Watchdoc, Dandhy Dwi Laksono, mengaku bahwa mereka mendapatkan banyak reaksi positif dari para penonton. Mereka menerima ratusan permintaan nobar (nonton bareng) secara offline. Permintaan tersebut banyak yang hadir dari kota-kota besar di Jawa. Bahkan belum sehari mereka membuka ruang untuk permintaan tayang, sudah 100 lokasi lebih yang menghubungi mereka. Pihak Watchdoc sendiri mengakui bahwa nobar offline termasuk dalam agenda utama mereka. Hal ini dimaksudkan untuk menggencarkan diskusi perihal isu yang tengah diangkat. Walaupun begitu, mereka tetap berkomitmen untuk menjaga protokol kesehatan selama nobar berlangsung.

Penayangan film dokumenter ini bukanlah hal yang mudah dilakukan. Baik offline maupun online, pandemi bukanlah satu-satu penghalang bagi mereka. Banyak pihak yang tidak menyetujui konten dalam film tersebut yang melakukan peretasan akun media sosial resmi film tersebut dan juga kasus perusakan acara nobar di Pontianak. Teror juga dilayangkan kepada pihak penyelenggara dan pihak production house. Namun, karena pengalaman dan keteguhan tekad banyak pihak, film tersebut akan terus dikawal untuk tetap bisa ditayangkan bagi masyarakat.whiteboardjournal, logo