“Pachinko”, Serial dari Apple TV+ yang Angkat Isu Sejarah Korea di Masa Penjajahan Jepang 

Film
07.05.22

“Pachinko”, Serial dari Apple TV+ yang Angkat Isu Sejarah Korea di Masa Penjajahan Jepang 

Serial baru Apple TV+ berlatar belakang kepemimpinan Jepang di Korea berjudul “Pachinko” curi perhatian karena isu-isu kemanusiaan dalam sejarah yang diangkat lewat kualitas produksi skala besar.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Inaya Pananto
Foto: Bazaar

Setelah film CODA ramai menghias panggung nominasi Oscars 2022 ini, Apple TV+ menjadi streaming service pertama yang film originalnya memenangkan kategori dalam Oscars. “CODA” menuai banyak dukungan dan perhatian publik karena inti fokusnya yang mengangkat isu disabilitas tunarungu dikemas dalam alur cerita keluarga yang menyentuh.

Mengikuti kesuksesan “CODA”, Apple TV+ merilis serial original baru berjudul “Pachinko” yang menyorot ragam isu manusiawi dan keperempuanan dalam sejarah dengan latar belakang Korea di bawah kependudukan Jepang tahun 1910-1945. Cerita ini diadaptasi dari novel bestseller berjudul sama karya penulis wanita berkebangsaan Korea Selatan, Min Jin Lee. Lee menjelaskan bahwa buku ini ia tulis untuk mematahkan stereotip bahwa orang-orang yang tergolong sebagai wanita kulit berwarna, imigran, atau orang-orang kelas bekerja tidak dilihat sebagai orang yang dapat menulis ide-ide mereka menjadi sebuah buku, “but no matter,” pungkas Lee sebelum membuka kisahnya.

Aktris Min Ha-kim dalam serial Pachinko. (Foto: minhakim__ via Instagram)

Serial adaptasi dari buku ini dibeli oleh Apple TV+ tiga tahun yang lalu dari produser dan penulis, Soo Hugh yang sebagai seorang wanita karir berdarah Korea-Amerika otomatis masuk ke dalam kategori “but no matter” yang ditegaskan oleh Lee dalam bukunya. Soo Hugh, menyampaikan bahwa dalam proyek ini, Apple TV+ tidak mengejar marketing sama sekali melainkan karena asas kekaguman yang dibalut juga oleh afeksi. 

Dalam keputusannya untuk mengangkat cerita yang menjadi bagian dari sejarah pribadinya, Hugh mengatakan, “Untuk waktu yang lama, dunia barat berpikir bahwa cerita mereka adalah satu-satunya cerita. Ini menunjukkan kekuatan diaspora yang kami serukan yaitu; tidak, itu bukan satu-satunya paradigma. Kami ingin (menyampaikan) cerita kami sendiri juga.”

Proses adaptasi yang melibatkan banyak pihak kreatif ahli termasuk sutradara berdarah Korea-Amerika, Kogonada dan Justin Chon dan dihidupkan oleh sederet aktor ternama Korea Selatan seperti Young Yuh-ja, pemenang piala Oscar untuk Best Supporting Actress di film “Minari” pada tahun 2021, aktor papan atas Lee Min-ho, Kim Min-ha, Anna Sawai, dan masih banyak lagi. Trailer terbaru dari serial adaptasi ini dapat disaksikan di sini dan episode lengkap dapat disaksikan berurutan di Apple TV+.

Cerita ini mengangkat perjuangan Korea di bawah rezim militer Jepang yang masih menjadi salah satu luka sejarah terbesar Korea. Hugh menegaskan bahwa sejarah yang terjadi puluhan tahun lalu ini bukanlah masa lalu yang sudah selesai. Melihat apa yang terjadi saat ini antara Ukraina dan Rusia, ini adalah contoh kesalahan yang terus diulang. Karena itu ia berharap film ini dapat menyampaikan sepotong gambaran mengenai apa, siapa, di mana, kapan, dan mengapa dari perang dan penjajahan.

(Foto: dokumentasi Apple TV+)

Dalam penyampaiannya, “Pachinko” dikemas dalam bentuk drama period sarat unsur cinta, konflik kemanusiaan, kekuasaan, kultur dengan kualitas produksi skala besar. Berbeda dengan cara pendekatan film-film garapan situs streaming besar lain yaitu Netflix yang memiliki kecenderungan untuk memulai serial sejarah dengan adegan-adegan action di sana-sini, Hugh mengukir sebuah cerita dan suasana drama slow-burn dengan pembangunan cerita yang solid. Satu hal yang menjadi kekhawatiran Apple adalah seberapa banyak sejarah yang harus dijelaskan dalam serial ini dan bagaimana konteks penyampaian yang ideal agar penonton tidak merasa seperti menonton buku sejarah secara mentah. Selain dari itu, Apple mendukung semua pendekatan organik yang dipilih oleh Hugh.

Melihat sejumlah proyek original yang Apple TV+ telah garap sejauh ini, terlihat bahwa mereka memfokuskan selling point film dan serial mereka melalui pendekatan yang lebih perlahan namun mengikat atensi penonton ketimbang didikte oleh kemauan mainstream. Dari “CODA”, “Pachinko” hingga serial hit feel-good komedi “Ted Lasso”, Apple TV+ nampak mengadaptasi genre yang luas namun memiliki benang merah pendekatan unik yang sesuai dengan brand image Apple sendiri. whiteboardjournal, logo