Teks: Annisa Nadia Harsa
Foto: Patrick Stickney / Chicago Sun Times

Sambut normal yang baru, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta telah memutuskan untuk mengizinkan sektor hiburan untuk kembali beroperasi mulai akhir pekan ini. Meliputi bioskop, produksi perfilman, dan penyelenggaraan nonton bersama di ruang terbuka, keputusan ini merupakan bagian dari perpanjangan PSBB Fase Transisi I di DKI Jakarta dan akan mulai berlangsung dari tanggal 6 hingga 16 Juli 2020 mendatang.

Kembali diizinkannya industri perfilman, baik itu produksi maupun penayangan, dalam keputusan ini kembali berikan peluang untuk industri film kembali berjalan setelah dihentikan semenjak 23 Maret 2020 silam. Meski demikian, kembali berjalannya bioskop maupun produksi film ini tak luput dari tanggung jawab bagi penyelenggara dan pengunjung untuk terus disiplin dalam menerapkan protokol-protokol kesehatan dan keamanan dari COVID-19. Mulai dari proses disinfeksi yang rutin, penggunaan masker, menyediakan fasilitas cuci tangan, pemeriksaan suhu, dan menyediakan tempat pembuangan sampah khusus APD.

Sebelumnya, Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta juga telah secara bertahap membuka kembali tempat-tempat umum guna menyambut transisi normal yang baru ini. Tak hanya pekerjaan-pekerjaan esensial, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah kembali membuka bisnis-bisnis F&B serta pusat-pusat perbelanjaan di Ibu Kota.

Keputusan-keputusan tersebut sebelumnya telah menuai banyak kritik dan kecemasan, tetapi hal tersebut tidak menghentikan Pemerintah untuk membuka kembali bioskop dan bisnis lainnya. Kini, hal tersebut telah kembali lagi menuai kritik akan prioritas Pemerintah yang terus berfokus pada bidang bisnis dan hiburan, terutama dari para mahasiswa yang masih harus menjalani kuliah secara mobile selama pandemi ini.

Dengan mendahulukan sektor-sektor bisnis hiburan, bagaimanakah Pemerintah akan menangani ancaman pandemi yang belum membaik dan dampaknya terhadap institusi pendidikan yang terhambat selama ini?