Banyak Kasus Diabetes Di Penyintas Covid-19, India Khawatir Kenaikan Kasus

Human Interest
18.08.21

Banyak Kasus Diabetes Di Penyintas Covid-19, India Khawatir Kenaikan Kasus

Dikarenakan pengobatan steroid yang meningkatkan kadar gula.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Deandra Aurellia
Photo: Channi Anand/AP

Seorang penyintas Covid-19 di India, Vipul Shah, melewati 11 hari dalam perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Mumbai pada September 2020 lalu. Dirinya yang tidak punya riwayat diabetes, diberikan steroid guna mengobati infeksi virus corona-nya.

Meski steroid terbukti mengurangi peradangan paru-paru akibat Covid-19, steroid juga otomatis meningkatkan kadar gula darah pada pasien Covid-19, bahkan pada mereka yang tidak mengidap diabetes. Setahun kemudian, Shah masih harus menjalani pengobatan untuk mengontrol gula darahnya.

“Saya tahu bahwa bukan hanya saya yang harus menjalani pengobatan diabetes setelah sembuh dari Covid-19,” ujarnya. India memang salah satu negara penyumbang pengidap diabetes terbanyak di dunia. Menurut para dokter, bisa jadi ada jutaan penderita diabetes yang sampai sekarang belum terdiagnosis.

Menurut Dr Rahul Baxi, ahli diabetes dari Mumbai, kekhawatirannya adalah lonjakan kasus diabetes setelah pandemi Covid-19 mereda. Katanya, sekitar 8-10 persen dari pasien Covid-19 yang ia rawat masih terus mengalami kadar gula tinggi beberapa bulan setelah pemulihan.

Ditambah lockdown ketat di India yang membuat banyak orang terperangkap di dalam ruangan, bekerja dari rumah, memesan makanan cepat saji, dan kurangnya frekuensi berolahraga, dapat memicu banyak masalah kesehatan fisik dan mental. Belum jelas apakah sifat diabetes dari kasus para penyintas Covid-19 ini akan jadi sesuatu yang permanen, namun para dokter percaya India sudah pasti akan mengalami lonjakan kasus diabetes saat pandemi ini berakhir.whiteboardjournal, logo