Pelacak Vaksin Baru dari Bloomberg Memperkirakan Kapan Dunia Akan Kembali Normal

Human Interest
10.02.21

Pelacak Vaksin Baru dari Bloomberg Memperkirakan Kapan Dunia Akan Kembali Normal

Khusus Indonesia, hidup normal akan dicapai lebih dari 10 tahun lagi.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Ratu Intan MutiaF
Foto: Hypebeast/Bloomberg

Menuju satu tahun berada di masa pandemi yang menantang, pastinya ada satu pertanyaan yang selalu terlintas di kepala kita: “Kapan pandemi akan berakhir?” atau “Apakah keadaan akan kembali normal?”. Untuk mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, berbagai pihak pun tengah berusaha bersama-sama memerangi keadaan ini, meskipun tetap belum ada kepastian kapan semua ini akan selesai. 

Baru-baru ini, orang-orang di seluruh dunia dikejutkan, atau mungkin tidak lagi terkejut, dengan berita bahwa setidaknya tujuh tahun lagi kita harus bertahan dalam masa pandemi. Dinyatakan oleh Bloomberg, perusahaan media ini telah mengumpulkan semua data yang tersedia tentang vaksinasi COVID-19 ke dalam satu pelacak interaktif. Pelacak ini dapat memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan agar kehidupan kembali normal.

Menurut banyak pakar kesehatan, hidup tanpa ancaman COVID-19 dapat dicapai ketika dunia mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok. Kondisi ini adalah dimana  ketika cukup banyak orang dalam suatu populasi telah mengembangkan perlindungan dari virus untuk mencegah penyebarannya dengan mudah. Beberapa ahli, seperti Dr. Anthony Fauci, telah mencatat bahwa kekebalan kelompok dapat dicapai setelah 70-85 persen populasi divaksinasi.

Bloomberg memperkirakan bahwa dunia membutuhkan rata-rata hampir 7 tahun untuk mencapai kekebalan kawanan pada tingkat vaksinasi saat ini4.607.324 dosis per hari, secara global. Menurut Bloomberg, Israel akan menjadi negara pertama yang mencapai kekebalan kelompok dan Amerika Serikat akan mencapai kekebalan kawanan di awal tahun 2022. Indonesia diperkirakan dapat mencapai kekebalan kelompok dalam kurun waktu lebih dari 10 tahun yang membuat negara ini menempati peringkat penanganan yang cukup lamban. 

Meskipun begitu, perlu dicatat bahwa perkiraan ini tidak memperhitungkan bagaimana perusahaan bekerja untuk meningkatkan produksi. Pasokan vaksin akan meningkat dan dapat membantu negara-negara mendistribusikan vaksin ke lebih banyak kelompok. Banyak juga tokoh-tokoh kesehatan yang masih menentang perkiraan yang dibuat oleh Bloomberg ini. Pelacak interaktif Bloomberg mungkin akan menampilkan perkiraan yang lebih baik setelah tingkat vaksinasi meningkat. whiteboardjournal, logo