Selandia Baru Memenangkan Pertempuran COVID-19 Dengan Membuka Kembali Perbatasannya

Human Interest
15.08.21

Selandia Baru Memenangkan Pertempuran COVID-19 Dengan Membuka Kembali Perbatasannya

Negara yang berpenduduk lima juta orang ini telah melaporkan hanya 26 kematian sejak pandemi dimulai.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Hanindito Buwono
Foto: Nick Perry/AP

Selandia Baru, yang telah sepenuhnya berhasil membasmi COVID-19, berencana dengan hati-hati untuk membuka kembali perbatasannya kepada turis internasional pada awal tahun depan. 

Hal ini diutarakan oleh Perdana Menteri Jacinda Adern, bahwa keberhasilan Selandia Baru dalam mengatasi COVID-19 telah memungkinkan kehidupan kembali hampir normal. Negara yang berpenduduk sebanyak lima juta orang ini telah melaporkan hanya 26 kematian semenjak pandemi dimulai. Itu dicapai sebagai kebijakan penutupan perbatasan negaranya bagi mereka yang bukan penduduk atau warga negara.

Walau demikian, pemerintah Selandia Baru akan tetap mengikuti saran para ahli dan mempertahankan strategi eliminasi. “Sementara pandemi terus mengamuk di luar negeri, dan virus terus berubah serta bermutasi, hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah mengunci keuntungan yang dicapai hingga saat ini sambil tetap membuka pilihan kita,” ungkap Perdana Menteri Jacinda Adern dilansir NPR.

Menurut pemerintah Selandia Baru, turis yang sudah divaksinasi penuh dari negara-negara berisiko rendah tidak akan diharuskan untuk dikarantina. Berbeda bagi mereka yang datang dari negara-negara yang berisiko sedang, perlu menyelesaikan beberapa tahapan karantina. Sedangkan untuk turis yang datang dari negara-negara berisiko tinggi, atau yang tidak divaksinasi, perlu tinggal selama 14 hari di hotel karantina yang dikelola oleh militer.

Kebijakan ini akan dimulai dengan uji coba dahulu pada Oktober ini, yang akan memungkinkan beberapa turis bisnis untuk karantina di rumah daripada di hotel yang dikelola militer sebagai uji sistem baru. Karena rencananya akan diperkenalkan untuk negara-negara berisiko menengah tahun depan.whiteboardjournal, logo