Sebuah Studi Ungkap Alasan Varian Delta COVID-19 Bisa Menyebar Sangat Cepat

Human Interest
31.07.21

Sebuah Studi Ungkap Alasan Varian Delta COVID-19 Bisa Menyebar Sangat Cepat

Varian Delta memiliki viral load 1000 kali lebih tinggi daripada mereka yang terinfeksi dengan jenis virus Corona yang original.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Hanindito Buwono
Foto: Juni Kriswanto/AFP/Getty Images

Sejak pertama kali muncul di India pada akhir 2020, varian Delta dari SARS-CoV-2 telah menjadi strain yang dominan di sebagian besar dunia. Para peneliti melalui sebuah studi terbaru mungkin sudah mengetahui mengapa varian Delta begitu cepat menyebarnya, yaitu orang yang terinfeksi ternyata menghasilkan lebih banyak virus daripada mereka yang terinfeksi dari versi original virus Corona, sehingga sangat mudah menyebar.

Dari sebuah jurnal preprint penelitian di Tiongkok, peneliti melacak 62 orang yang dikarantina setelah terpapar COVID-19 dan beberapa orang di Tiongkok yang pertama kali terinfeksi varian Delta.

Tim peneliti menguji viral load peserta penelitian, yaitu ukuran kepadatan partikel virus dalam tubuh. Setiap hari selama para peserta terinfeksi, tim peneliti melihat bagaimana perubahan viral load dari waktu ke waktu. Para peneliti kemudian juga membandingkan pola infeksi peserta penelitian dengan 63 orang yang tertular virus Corona original pada tahun 2020.

Hasil studi ini melaporkan bahwa virus pertama kali terdeteksi di manusia dengan varian Delta hanya membutuhkan empat hari setelah terinfeksi, dibandingkan dengan rata-rata enam hari saat manusia terpapar dengan virus Corona jenis original. Ini menunjukan bahwa varian Delta bereplikasi jauh lebih cepat. Bahkan, manusia yang terinfeksi varian Delta juga memiliki viral load hingga 1.260 kali lebih tinggi daripada yang terinfeksi dengan jenis originalnya.

Namun, sejumlah pertanyaan lain tentang varian Delta masih belum terjawab. Misalnya, apakah itu lebih mungkin menyebabkan penyakit parah daripada jenis originalnya, dan seberapa baik ia menghindari sistem kekebalan. Dan karena penelitian ini masih berbentuk preprint, perlu evaluasi tambahan oleh komunitas medis lebih lanjut, karena hasil studi yang disajikan mungkin bisa salah.whiteboardjournal, logo