Who, What, Why: Save Yourselves Indonesia

Human Interest
06.11.19

Who, What, Why: Save Yourselves Indonesia

Sebuah platform konseling kesehatan mental berbasis online.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Muhammad Agung Kurniawan

WHO

Indri Mahadiraka Rumamby adalah sosok utama dari sebuah komunitas Save Yourselves, Sebuah komunitas yang menciptakan layanan konseling psikologis, untuk memberikan bantuan tercepat untuk kesehatan mental anak muda di Indonesia. Indri Mahadiraka pertama kali tergerak untuk membuat sebuah komunitas ini lantaran melihat tingginya angka kasus bunuh diri yang hampir terjadi setiap harinya di Indonesia. Pada kasus ini Indri merasa perlu adanya sebuah wadah atau tempat yang relevan untuk orang-orang yang membutuhkan penanganan khusus mengenai masalah kesehatan mental pribadi. Di dalam komunitas ini juga Indri menyediakan layanan untuk menceritakan keluh kesahnya, seperti masalah yang tidak nyaman diceritakan ke orang lain, atau sharing apapun mengenai psikologis dan kesehatan mental seseorang. Berawal dari aplikasi Line yang menjadi media curhat, Indri Mahadiraka selaku Co-Founder terdorong untuk mendirikan sekaligus menjadikan platform “curhat” bersama sang adik Riva Respati Rumamby untuk membuka ruang bagi siapapun yang membutuhkan layanan mengenai permasalahan yang sedang dihadapi.

WHAT

Save Yourselves juga pernah melakukan kerjasama dengan berbagai universitas, komunitas lokal, dan juga organisasi-organisasi yang memiliki kepedulian terhadap kesehatan seseorang agar mencegahnya bunuh diri. Salah satu kegiatan yang pernah dilakukan Save Yourselves adalah membuka sesi curhat pada acara Youth Collaboration Towards Action di Goethe Institut Jakarta pada tahun 2019. Pada acara ini, Indri selaku Co-Founder membuka sesi open mic untuk penonton yang ingin menyampaikan keluhan seputar kesehatan mental.

WHY

Pada tahun 2016, Indri melihat sebuah tantangan utama dalam proses penyembuhan gangguan mental adalah dari stigma orang-orang sekitar. Orang dengan gangguan mental masih susah dan cenderung kurang mendapatkan wadah untuk mencari dan datang ke psikolog atau ahli jiwa, bahkan banyak segelintir orang masih takut untuk mengkonsulkan dirinya karena takut dikatakan sebagai ‘orang gila’. Oleh karena itu, saat ini banyak orang yang mempergunakan internet sebagai tempat untuk menceritakan masalah-masalah mereka, seperti melalui status Facebook atau aplikasi lainnya. Dalam peristiwa ini Indri menangkap apa yang harus dilakukan untuk memulai pergerakannya di bidang kesehatan mental melalui platform penyedia layanan kesehatan mental bagi siapapun yang butuh konsultasi, edukasi, serta untuk membantu mencegah terjadinya bunuh diri yang semakin marak di Indonesia.

Membahas kesehatan mental, Whiteboard Journal membuka submisi untuk berbagi cerita terkait isu kesehatan mental pada rilisan buku kedua Whiteboard Journal Open Column. Untuk info lebih lanjut baca selengkapnya di sini.whiteboardjournal, logo