{"source_sid":"4F98C67D-CAF1-4708-B117-3988833B2AE0_1626348462649","uid":"4F98C67D-CAF1-4708-B117-3988833B2AE0_1626093612016","source":"other","origin":"picsart","sources":["274873430014211","308608332175211","354061155039211","323953706386211","338152578000211","264340898020211","277405128027211","201051488000202","277215216038211","284583812016211"]}

Teks: Shadia Kansha
Cover: Unsplash

Apakah kalian gemar menggunakan Fleets? Fitur yang dihadirkan Twitter 8 bulan yang lalu dimaksudkan untuk memfasilitasi para pengguna yang ingin mengutarakan keluh kesah-nya tapi tidak ingin meninggalkan jejak. Ya, mekanisme fitur ini adalah, apapun yang kamu utarakan dalam fleet akan terhapus secara otomatis setelah 24 jam. Sekilas, terdengar seperti tawaran yang bagus bukan?

Namun sayangnya tidak banyak yang berpikir demikian. Format tweet yang ada sudah lama bertahan di antara para pengguna dan permasalahan yang menjadi latar belakang untuk fitur ini sering diselesaikan dengan menghapus tweet secara manual. Hal tersebut mengakibatkan minimnya pengguna fitur tersebut.

Maka, mulai dari 3 Agustus 2021, fitur tersebut tidak akan tersedia lagi di Twitter.

Keputusan Twitter untuk menghentikan Fleets bukan hanya pengakuan bahwa fitur tersebut tidak berfungsi, tetapi perusahaan masih belum menemukan cara untuk membuat orang lebih banyak men-tweet. Selama bertahun-tahun, Twitter telah berjuang untuk membuat pengguna baru memposting secara teratur dan tidak hanya menggunakan tweet orang lain. Fleets mencoba menggunakan Stories, format media sosial populer yang ditemukan oleh Snapchat dan selanjutnya dipopulerkan oleh Instagram, untuk menurunkan tekanan seputar tweeting.