Peran AI dalam Pembuatan Karya Tulis Diperdebatkan oleh Writers Guild of America

Human Interest
03.04.23

Peran AI dalam Pembuatan Karya Tulis Diperdebatkan oleh Writers Guild of America

Dengan dibangunnya AI ChatGPT, serikat penulis di Amerika Serikat memperjuangkan hak penulis sebagai pemilik karya.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Reiko Iesha
Foto: The Westside Gazette

ChatGPT, program artificial intelligence yang dibuat oleh perusahaan OpenAI yang dapat digunakan secara gratis sejak bulan November 2022 lalu, telah memicu perdebatan apabila kecerdasan buatan dapat tmengakhiri banyak karir, antara lain karir penulis naskah untuk film dan televisi. Kecemasan ini diungkit oleh Writers Guild of America (WGA) dalam suatu proposal kepada Alliance of Motion Picture and Television Producers (AMPTP). Proposal WGA menunjukkan bahwa mereka tidak sepenuhnya melarang penggunaan AI dalam penulisan naskah, namun ingin mempertahankan hak seorang penulis sebagai pemilik karya tersebut.

Dalam proposal mereka, dinyatakan bahwa seseorang yang menulis dengan bantuan ChatGPT tidak diharuskan membagi kepemilikan karya. Dalam kasus lain, seperti ketika eksekutif studio memberikan naskah yang dibuat oleh program AI kepada seorang penulis untuk diperbaiki atau disempurnakan, penulis tersebut ditetapkan sebagai penulis pertama dan utama. Proposal WGA tidak membahas kasus di mana AI sepenuhnya menulis naskah tanpa bantuan penulis sama sekali.

Dengan perjanjian tersebut, AI akan dianggap bukan sebagai penulis tetapi sebagai alat bantu saja. WGA juga mengusulkan bahwa materi yang dibuat oleh AI tidak dianggap sebagai literary material atau source material. Dua istilah ini adalah istilah yang penting dalam memberikan seseorang hak kepemilikan atas suatu karya.

Literary material adalah materi yang dibuat oleh penulis, seperti cerita atau naskah skenario. Source material adalah materi seperti novel, drama, atau artikel majalah yang dipakai sebagai referensi suatu naskah skenario. Karya sepenuhnya dimiliki oleh seorang penulis apabila ia membuat literary material. Jika penulis membuat materi berdasarkan suatu source material, mereka mendapatkan 75% hak kepemilikan.

Apabila program AI tidak bisa membuat suatu source material, maka program AI tidak akan dianggap sebagai penulis utama yang dapat mendapatkan kepemilikan penuh atas suatu karya. Salah satu anggota WGA dan penulis podcast Scriptnotes, John August, menyatakan bahwa tidak memungkinkan bagi program AI untuk sepenuhnya menggantikan penulis-penulis dalam waktu dekat. Namun, dengan program ChatGPT yang memang telah dibuat, perlu dipikirkan cara agar program ini dapat membantu memperbaik seni, bukan membatasi seniman. 

Jika proposal WGA diterima, selama penulis tetap memiliki full creative control dan dipastikan bahwa program AI seperti ChatGPT tidak dapat berkreasi secara mandiri, penulis tampaknya tidak perlu khawatir akan kehilangan pekerjaan mereka. Proposal yang dibuat oleh WGA bisa dilihat melalui kanal media sosial twitter Writers Guild of America West.whiteboardjournal, logo