Teknologi AI Kini Bisa Membuat Sosok Manusia Secara Realistis

Design
19.12.18

Teknologi AI Kini Bisa Membuat Sosok Manusia Secara Realistis

Apakah teknologi ini justru akan disalahgunakan oleh manusia?

by Whiteboard Journal

 

Teks: Mayra Tahir
Foto: The Verge

Kemajuan teknologi tidak selalu merupakan hal yang baik. Begitu pun dengan perkembangan teknologi artificial intelligence (AI) bernama generative adversarial network (GAN) yang kini bisa membuat sosok manusia realistis melalui image generation. Meskipun teknologi ini merupakan pencapaian yang sangat progresif, manfaat dari teknologi ini sering kali dipertanyakan karena takut akan disalahgunakan. Dengan kemampuan untuk membuat wajah-wajah palsu yang realistis, apakah GAN akan membawa celaka?

Sosok manusia-manusia baru ini adalah hasil kerja Nvidia, perusahaan teknologi yang berasal dari Santa Clara, California. Seperti yang dibuktikan oleh Nvidia, teknologi GAN telah mengalami perkembangan sangat drastis selama empat tahun terakhir. Bisa dilihat dari bagian kiri gambar bahwa wajah-wajah buram dan berwarna hitam-putih yang diproduksi GAN pada tahun 2014 telah berubah menjadi gambar wajah jernih bagaikan hasil foto. Hal ini dapat diproduksi melalui metode style transfer yang menggabungkan fitur dari sebuah gambar dengan fitur dari gambar lain. Kemajuan besar ini dapat dicapai oleh Nvidia dengan perubahan yang dilakukan kepada arsitektur alat GAN.

Namun, pencapaian yang baru ini bisa dipandang sebagai mengkhawatirkan karena potensi negatif yang dipegang oleh alat GAN. Penipuan, propaganda, dan penindasan hanya beberapa dari sekian banyak kemampuan salah penggunaan dari fitur AI yang sangat lancar ini. Dengan sadarnya akan bahaya yang dibawa dari AI, beberapa metode untuk melawan potensi buruk tersebut sedang dikembangkan, seperti fitur yang dapat membedakan foto wajah asli dari sosok wajah palsu hasil karya AI. Dengan cepatnya perkembangan AI dan image generation, perkembangan metode bimbingannya juga harus bergerak cepat agar memastikan kesuksesan AI dan menjauhinya dari potensi yang membahayakan.whiteboardjournal, logo