Who, What, Why : Menjadi Manusia

Media
16.10.19

Who, What, Why : Menjadi Manusia

Sebuah media yang menginspirasi dan memberi wadah untuk berbagi cerita tentang masalah-masalah kehidupan.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Novila Nuramalia
Desain: Tegar Yuda K.

WHO

Menjadi Manusia adalah sebuah social enterprise yang aktif bergerak di berbagai platform sosial media sejak tahun 2018. Digawangi oleh Rhaka Ghanisatria, Adam Alfares Abednego, dan Levina Purnamadewi, Menjadi Manusia juga menjadi wadah untuk orang-orang yang seringkali merasa sedih dan mempertanyakan tujuan dari hidup mereka. Karena melihat banyaknya orang yang merespon dan menceritakan masalah kehidupannya kepada Menjadi Manusia lewat media sosial, mereka membuka submisi tulisan untuk siapa saja yang ingin menuangkan ceritanya dan akan di-publish di website Menjadi Manusia setiap hari Senin.

WHAT

Menjadi Manusia sudah menggelar beberapa acara talkshow dan exhibition seperti “Saat Ragu Jadi Bukti”, “Berbagi Perspektif” dan yang baru-baru ini diadakan adalah acara “Maaf. Tolong. Terima Kasih.”, hasil kolaborasi dengan Lokatara Music Festival 2019 pada 20 September lalu. Tak hanya itu, Menjadi Manusia pun sudah menerbitkan buku yang dinamakan “Ini Untuk Kamu” yang berisi surat-surat dari berbagai narasumber, yang ditujukan kepada orang teristimewa di hidup mereka. Menjadi Manusia berencana akan membuat “Belajar Hidup” yaitu sebuah program edukasi yang berupaya mengajarkan masyarakat akan cara menghadapi berbagai tantangan hidup seperti cara bangkit dari kegagalan, sampai cara move on dari patah hati – sesuatu yang belum tersedia di Indonesia sebelumnya. Program ini nantinya akan bekerja sama dengan beberapa psikolog untuk memberikan penanganan dari suatu masalah dan mendengar solusi langsung dari para bidang ahli tersebut.

WHY

Salah satu Co-Founder Menjadi Manusia yaitu Rhaka, bercerita bahwa ia pernah menderita Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) dan sempat dirawat di rumah sakit dalam waktu yang cukup lama. Meskipun ia ditantang keraguan diri karena melihat kakaknya yang berprestasi, ia berhasil bangkit dan termotivasi untuk memberikan support bagi orang-orang di sekitarnya yang pernah mengalami tantangan yang sama. Berkat dorongan tersebut, ia dan sahabatnya berhasil mendirikan Menjadi Manusia, dengan tujuan berbagi pengalaman tentang masalah hidup sekaligus menyorot pentingnya kesehatan mental, sehingga dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat. Hingga kini, Menjadi Manusia berperan sebagai ruang motivasi bagi masyarakat agar lebih open-minded dalam menyikapi segala masalah yang dihadapi.

Membahas kesehatan mental, Whiteboard Journal membuka submisi untuk berbagi cerita terkait isu kesehatan mental pada rilisan buku kedua Whiteboard Journal Open Column. Untuk info lebih lanjut baca selengkapnya di sini.whiteboardjournal, logo