Glastonbury Bisa Disaksikan Secara Offline, Sebuah Angin Segar untuk Festival Musik

Music
31.05.21

Glastonbury Bisa Disaksikan Secara Offline, Sebuah Angin Segar untuk Festival Musik

Konser akan bisa diadakan setelah lisensi event telah disetujui.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Hanindito Buwono
Foto: Paul Jones/County Gazette

Angin segar akhirnya datang untuk para penonton yang sudah kangen menikmati festival musik. Salah satu festival musik terbesar dari Inggris yaitu Glastonbury sudah diberikan lampu hijau oleh pihak Mendip District Council untuk bisa melaksanakan konser pada bulan September.

Pada awal tahun ini, pihak Glastonbury Festival Events Limited (GFEL) memberikan proposal dengan menggunakan premis kepada pihak sub-committee Mendip District Council yaitu melaksanakan Festival Glastonbury selama dua hari di Worthy Farm. Semenjak proposal tersebut sudah diajukan, pihak Mendip District Council membuka aspirasi kepada masyarakat yang akan terkena dalam pelaksanaan event ini untuk apakah lebih baik diberikan izin atau tidak.

Hasilnya, pihak Mendip District Council menyetujui proposal yang diajukan oleh Glastonbury dengan beberapa persyaratan. Beberapa persyaratan yang berlaku:

1. Konser akan berlangsung di Pyramid Stage
2. Pilton Party TIDAK akan diadakan dalam waktu 30 hari sejak acara ini
3. Kapasitas 49.999 akan TERMASUK staf, artis dan kru
4. TIDAK diperbolehkan berkemah
5. Festival hanya dilaksanakan selama SATU hari

“Semua orang ingin acara seperti ini sukses, tetapi sebagai ketua perizinan di Mendip, saya yakin bahwa kita akan tetap membuka telinga dan mata kita untuk menerima feedback dari penduduk di Pilton, seperti yang kita lakukan dengan event lainnya.”, tutur ketua licensing di Mendip District Council, Cllr Phripp. Dilansir County Gazette.

Walaupun sudah mendapatkan izin untuk bisa melaksanakan konser, sebenarnya tidak menjamin bahwa akan tetap bisa melaksanakannya secara offline pada bulan September. Namun, setidaknya rintangan pertama sudah diatasi dari banyaknya rintangan yang harus dilewati.whiteboardjournal, logo