Teks: Annisa Nadia Harsa
Foto: Rollfast

Setelah perilisan “Pajeromon” pada 13 Februari lalu, grup psychedelic rock asal Bali ini telah kembali dengan single terbaru bertajuk “Grand Theft Atma”. Dirilis melalui YouTube mereka pada 23 Maret kemarin, sehari sebelum perayaan Hari Raya Nyepi, “Grand Theft Atma” merupakan upaya bagi band ini untuk menggantikan upacara Ogoh-ogoh yang dibatalkan karena wabah COVID-19.

Sama halnya dengan “Pajeromon”, video klip dari “Grand Theft Atma” juga mengambil pendekatan visual bergaya 3D. Melalui animasi yang nyentrik dan humoris, video klip ini menggambarkan kerasnya kultur dan keadaan sosial di Bali. Judul dari single ini pun merupakan sebuah permainan kata dari permainan “Grand Theft Auto”. Tak hanya itu, video klip ini juga memperlihatkan sosok CJ, tokoh utama dalam video game tersebut. Bisa dibilang, bahwa “Grand Theft Atma” ini merupakan penyajian ulang video game populer tersebut dengan kearifan lokal dengan Pulau Dewata sebagai latarnya. Elemen-elemen yang ikonis dan mengingatkan akan keadaan di Bali pun tak lupa bermain dalam video klip ini, mulai dari penampakan motor-motor, monyet-monyet di tepi jalan, hingga struktur-struktur bangunan dan tata kota yang identik dengan Bali. 

Namun, bedanya, alih-alih memiliki objektif untuk mencuri otomotif, dunia video game yang diciptakan dalam video klip ini memiliki objektif untuk mencuri atma, yaitu jiwa. Entah melalui santet ataupun adu kekuatan di jalanan. Kemampuan Rollfast dalam menggabungkan kultur Bali dan internet  atau pop culture dengan halus dan humoris ini kabarnya merupakan blueprint untuk karya-karya mereka selanjutnya.

Sembari menunggu kabar lebih lanjut dari Rollfast, nikmati dan tonton video klip yang eksentrik untuk “Grand Theft Atma” melalui tautan di bawah ini.