Industri Musik Sama Sekali Belum Mencapai Wacana Kesetaraan Gender Secara Ideal

Music
04.04.22

Industri Musik Sama Sekali Belum Mencapai Wacana Kesetaraan Gender Secara Ideal

Industri musik hari ini belum dapat membuktikan bahwa dapat inklusif dalam kesetaraan gender, USC Annenberg Inclusion Initiative membuat penelitian tentang bagaimana keikutsertaan perempuan dalam industri musik.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Yusril Mukav
Foto: Getty Image

Dalam penelitian yang didanai oleh Spotify, USC Annenberg Inclusion Initiative menemukan bahwa seniman perempuan masih tertinggal dengan laki-laki. Sejak tahun 2012, Billboard HOT 100 Chart, hanya kurang dari seperempat artis perempuan yang ada di chart tersebut.

Pada temuan mereka, ketertinggalan perempuan dalam industri musik tampak parah dalam sektor kepenulisan lagu, produksi, dan engineering. Mereka memaparkan bahwa dalam satu dekade chart tersebut, hanya stagnan pada angka 21 persen.

Tahun 2019, Recording Academy mempunyai inisiatif untuk membuat sebuah program untuk merespon kelangkaan perempuan dalam industri musik. Inisiatif mereka adalah meminta para label dan manajer untuk menunjuk setidaknya dua perempuan untuk menempati posisi sebagai produser dan engineering, Namun inisiatif mereka tidak berjalan sesuai rencana.

Menurut Stacy Smith yaitu founder dari USC Annenberg Inclusion Initiative, mengatakan jika solusi yang dibutuhkan bukan hanya ‘lip service’ dan menjajakan janji, ia melihat bahwa solusi itu harus melihat dari permasalahan objektif dari problem di lapangan, dan dapat terukur agar dapat memunculkan solusi yang solutif.

Penelitian mereka juga mengatakan jika hingga hari ini yang dapat melampaui persentase penyanyi perempuan dalam industri tersebut adalah perempuan African-American, mereka melakukan peningkatan hingga angka 57% pada tahun 2021, dibanding dengan tahun 2012 yang hanya 38,4%.

Mereka juga melihat adanya penurunan dalam kategorisasi dalam segmen umum pada Grammy untuk perempuan sejak tahun 2019.whiteboardjournal, logo