Teks: Shania Indah Adiyobikenia
Foto: La Munai Records

La Munai Records adalah label rekaman asal Jakarta yang menaruh perhatian penuh pada sejarah musik Indonesia. Kali ini, La Munai Records mengangkat kembali karya-karya Benyamin Sueb sebagai bentuk pelestarian budaya musik lokal. Hal ini dikarekan oleh pentingnya peran Benyamin Suaeb pada perjalanan musik Indonesia. Artis multi talenta Benyamin Suaeb dipuja oleh masyarakat Betawi dan dianggap sebagai legenda tingkat nasional. Menurut yang lain, wajah Benyamin merupakan representasi dari orang Betawi. tidak hanya di teater, tetapi juga di musik. Dia telah merilis lebih dari 75 album secara keseluruhan sejak akhir 1950-an, termasuk album solo, duet, humor, dan koleksi. Oleh karena itu Benyamin tidak diragukan lagi hilang dari kancah seni Indonesia ketika dia meninggal pada tanggal 5 September 1995.

Alhasil, La Munai Records berupaya untuk memperluas nama Benyamin dan rangkaian pelestarian budaya Betawi, termasuk Indonesia, yang tak lepas dari nama Benyamin. Dalam waktu yang beriringan, La Munai Records juga merintis Koboi Kota bersama sejumlah kolaborator. Koboi Kota berfungsi sebagai platform untuk menggabungkan seni dan budaya dengan elemen tradisional dan urban serta menjadi pusat pengetahuan tentang Benyamin, Jakarta, dan Betawi serta sebagai tempat ekspresi kreatif. Sebagai “penggerak” dalam genre tersebut, Koboi Kota menghidupkan kembali apresiasi terhadap budaya daerah.

Tidak hanya itu, untuk menghidupkan kembali karya-karya Benyamin, 10 lagu remastered dari era 70-an akan dirilis ulang dalam format piringan hitam 12” dengan tajuk Funky Kromong Vol.1. Tersedia secara terbatas dalam dua versi warna, hitam dan red turquoise, segera dapatkan Funky Kromong Vol. 1 di lamunairecords.com.