Memaknai Harapan dalam Duka bersama Single Terbaru hara Bertajuk “Kebun Terakhir”

Music
27.05.21

Memaknai Harapan dalam Duka bersama Single Terbaru hara Bertajuk “Kebun Terakhir”

Hobi berkebun menginspirasi lagu dan EP terbaru Rara Sekar dalam proyek solonya sebagai hara.

by Whiteboard Journal

 

Text: Shadia Kansha
Foto: Bandcamp / hara

Setelah karir tarik suaranya bersama duo “Banda Neira” dan trio “Daramuda” mencapai konklusi, proyek solo dengan nama hara pun lahir. Setelah menerbitkan single perdananya “Ati Bolong” pada 22 Oktober 2020 lalu, hara hadir kembali dengan single terbarunya bertajuk ‘Kebun Terakhir’. 

Berkebun menjadi sesuatu yang Rara dan suaminya, Ben Laksana, gemari. Dilansir dari percakapan Rara Sekar dan Marissa Anita yang dipublikasikan di Greatmind, berkebun merupakan kesempatan bagi Rara dan suaminya untuk mengakses sisi spiritual. Keheningan yang didapatkan selama berkebun, menjadi momentum untuk mengembalikan kesadaran atas apa yang tengah terjadi di sekitar mereka. Berkebun serta konektivitas antara manusia dengan alam dan sekitarnya akan menjadi tema besar dari EP perdana hara bertajuk “Kenduri” yang akan rilis pada 7 Juni 2021.

Selain menjadi pengantar bagi EP yang akan datang, lagu “Kebun Terakhir” juga menjadi media bagi hara untuk bercerita tentang harapan yang dapat tumbuh dalam keadaan duka. Melalui lagu ini juga, Rara ingin menarik perhatian pendengarnya pada para petani Indonesia yang tengah berjuang untuk mempertahankan tanah milik mereka.

Petikan gitar yang dibarengi suara khas yang penuh penghayatan, berhasil membawa lirik-lirik sederhana menjadi pendamping renungan. Di pertengahan lagu, ambience yang memunculkan suara-suara yang kerap kita dengar di kerumunan yang damai hadir seakan meniupkan ruh ke dalam lagu tersebut. Lagu berdurasi 3 menit dan 45 detik tersebut terasa begitu magis. 

Produksi dikerjakan oleh hara bersama Febrian Muhamad (Layur & Seruak). Selanjutnya, Putu Deny Surya yang bertanggung jawab untuk urusan mastering. Single ini dirilis melalui label rekaman Akar Wangu Records, dan REDROSE Records untuk distribusi digitalnya.whiteboardjournal, logo