New Music Selection: Dari Rilisan Baru Phoebe Bridgers, Irama Pantai Selatan, Nas, Hingga Tradeto

Music
13.08.21

New Music Selection: Dari Rilisan Baru Phoebe Bridgers, Irama Pantai Selatan, Nas, Hingga Tradeto

Nuansa baru di lagu Metallica hasil aransemen Phoebe Bridgers, pattern asing dari Injury Reserve, sampai post-rock dengan sentuhan tradisi Jambi karya Semiotika.

by Whiteboard Journal

 

Setiap hari jumat, kami akan merangkum rilisan lagu baru dari musisi lokal dan internasional. Berikut adalah rangkuman lagu-lagu baru yang menarik untuk didengar di akhir bulan Juli 2021 ini.

Phoebe Bridgers – Nothing Else Matters (Metallica Cover)

“I took the Billie Eilish approach,” ujar Phoebe tentang proyek ini. Vokal haunting samar-samar ditemani melodi piano memberi sisi baru dari lagu legendaris Metallica ini. Phoebe menambahkan nilai sentimental tersendiri ke lagu ini.

Injury Reserve – Knees

Injury Reserve pertama muncul dan mencuri perhatian pada tahun 2019. Kehadiran mereka memperkaya ranah hip-hop dengan perspektif yang kontemporer. Sayangnya berita baik ini harus terhenti di tahun 2020 kemarin, ketika salah satu personil mereka, Jordan Groggs meninggal dunia. Berita baiknya, ternyata Jordan telah menyelesaikan tugasnya untuk album baru. Kabarnya di album baru nanti, Injury Reserse mengundang beberapa tamu, salah satunya adalah drummer dari Black Midi. Single ini adalah pembuka menuju ke sana. 

Macie Stewart – Garter Snake (ft. Sen Morimoto)

“New, alone, and awake, I am a garter snake.” Perkawinan yang cocok antara warm acoustic guitars serta horns. Macie berhasil menyampaikan esensi liriknya berkat kombinasi instrumental dan vokalnya yang sempurna.

Semiotika – Salam

Semiotika adalah bukti bahwa akses terhadap informasi yang terbuka, membuat kita sadar bahwa potensi bangsa ini ada di mana-mana. Album pertama mereka menunjukkan bahwa Jambi bisa melahirkan kualitas di ranah musik post-rock yang sebelumnya hanya didengar dari kota-kota besar di Pulau Jawa. Di album baru ini, mereka mencoba banyak hal baru yang menarik, salah satunya adalah elemen tradisi lokal yang lebih tebal. Hasilnya pun berkualitas, tak hanya sekedar tempelan, namun justru memberi jiwa pada komposisi post-rock mereka yang sudah matang. Sangat direkomendasikan.

Julien Baker – Bloodshot (Helios Remix)

Diambil dari Little Oblivions Remix – EP mendatang, kini giliran Helios yang menunjukkan interpretasinya untuk karya Julien. Produksi awal Julien yang selalu raw dan gritty; didominasi gitar dan drum, disulap dengan gaya yang lebih cenderung sintetik, namun punya efek mencekam yang lebih.

Nas – EPMD 2 (ft. Eminem & EPMD)

Mungkin banyak yang meragukan porsi Eminem dianggap akan mengambil spotlight Nas, namun keduanya berhasil memberikan yang terbaik sesuai porsinya masing-masing. Salah satu single dari album penting tahun ini. 

Big Thief – Little Things

Lagu ini menghadirkan tekstur-tekstur baru yang sebelumnya jarang ditemukan di diskografi Big Thief. Instrumentasi mereka yang organik dan ramai melengkapi kehangatan vokal Adrianne Lenker yang bercerita tentang intimacy dan perjalanan mengenal diri sendiri.

Sufjan Stevens & Angelo De Augustine – Back to Oz

Niat membuat lagu sendu tentang ‘disillusionment’, Back to Oz malah jadi lagu dancey setelah diberi sentuhan bass, drum, dan solo gitar. Sufjan seperti ingin mengeluarkan Angelo dari zona nyamannya, yang biasa memproduksi musik-musik sunyi dan confessional.

Lingua Ignota – PENNSYLVANIA FURNACE

Dramatis, teatrikal, didominasi atmosfer piano. Kristin Hayter yang awalnya memang penyanyi klasikal ini mampu menyampaikan makna lagunya yang dalam, yaitu tentang kepercayaan terhadap Tuhan. Dengarkan juga album penuhnya yang juga sangat berkualitas. 

Indigo De Souza – Hold U

Pengantar menuju album baru dari salah satu musisi penuh potensi, Indigo De Souza. Diproduseri oleh Brad Cook – produser Bon Iver dan Waxahatchee, Indigo menunjukkan bahwa musik pop dengan instrumentasi ala indie rock bisa berjalan bersama dalam komposisi yang berkualitas. You better watch out, Olivia Rodrigo. 

Irama Pantai Selatan – Bintang Laut (ft. Dandi Ukulele)

Saat dunia sedang tidak baik-baik saja, untungnya kita punya Irama Pantai Selatan. Musik mereka yang bahagia menyebar di manapun kita mendengarkan mereka. Lirik mereka yang naif dan sederhana menjadi semakin hidup melalui visualisasi Anggun Priambodo yang menjadi sutradara di videoklip 360 derajat ini. 

Foxing – Draw Down The Moon

Single utama dari album dengan judul yang sama, Draw Down The Moon menunjukkan bagaimana sebuah entitas bisa berkembang. Foxing yang dikenal sebagai salah satu nama di emo revival, kini datang dengan musik yang lebih mengingatkan pada Neon Indian ketimbang Thursday. Sebuah arahan yang berani, mengingat kebanyakan band post-hardcore lebih memilih menjadi shoegaze saat menjadi dewasa. 

Perunggu – Tarung Bebas

Kita punya tempat spesial untuk musik alt-rock di blantika musik Indonesia. Banyak nama besar lahir di ranah ini, mulai dari Sheila on 7, Padi, hingga Peterpan semua pernah jadi powerhouse di ranah itu. Perunggu bisa jadi penerus tradisi ini. Lagu ini bisa menjadi tiket  mereka menuju ke sana. 

Big Red Machine – Mimi (ft. Ilsey)

Proyek sampingan Aaron Dessner (The Nationals) dan Justin Vernon (Bon Iver) ini menghadirkan percampuran sound yang menarik. Mungkin saat kita mengenal karya kedua musisi tersebut, lagu ini memang tidak mengejutkan, karena sifatnya sesuai dengan karya-karya Aaron dan Justin lainnya; gentle, hangat namun tetap kompleks dan rumit di saat yang sama.

Tradeto – Tentang Masa Depan / Satu Dua Langkah (feat. Hindia)

Tradeto, proyek personal Dias (Glaskaca) mengumumkan karya terbarunya. Di sini Dias mengajak Baskara Putra/Hindia untuk menyanyikan kegelisahan tentang masa depan dalam iringan musik pop yang kaya dengan instrumen elektronik yang dingin di awal, namun menyisakan secercah cerah di akhiran. whiteboardjournal, logo