New Music Selection: yeule, Aldous Harding, Frys, sampai Will Joseph Cook

Music
11.02.22

New Music Selection: yeule, Aldous Harding, Frys, sampai Will Joseph Cook

Berdendang bersama Rolling Blackouts Coastal Fever dalam transisi musik terbarunya, resapi hangatnya lontaran rima Laze, dan pandangi kelap-kelip cahaya di dalam wall of sound Tallies.

by Whiteboard Journal

 

Setiap hari jumat, kami akan merangkum rilisan lagu baru dari musisi lokal dan internasional. Berikut adalah rangkuman lagu-lagu baru yang menarik untuk didengar di minggu kedua Februari 2022 ini.

yeule – Bites On My Neck

Seperti ‘Glitch Princess’ yang menjadi judul albumnya, glitch adalah nyawa bagi seluruh lagu di album sophomore Yeule (Nat Ćmiel), musisi asal Singapura ini. Di track Bites On My Neck, struktur musik indie-rock ia bungkus dengan kemasan hyperpop yang dancy sekaligus surreal. Campur aduk luka, emosi, dan kenangan indah yang terlontar dari liriknya ia dandani dengan bebunyian 8-bit yang berkilauan.

Star Party – Push You Aside

Mengingatkan pada Vivian Girls, namun dengan gairah bermusik yang lebih slengean. Ketukan drum sederhana dengan bassline yang menonjol dan distorsi gitar yang “kotor”. Lo-fi, tapi memang sepertinya mereka berniat mengeksekusinya dengan demikian, membuat lagu ini terbayang sebagai soundtrack film coming of age yang berlatar di suburban Amerika.

 

Aldous Harding – Lawn

Belum terlambat untuk mendengarkan bagaimana Aldous Harding secara ajaib mendorong level musik folk yang ia mainkan pada rilisan sebelumnya sampai ke tahap ini. Tone suara yang begitu apik berpadu dassline groovy dan dentang perkusi yang begitu rapi. Oh tentu, solo gitar di penutup lagu dan musik yang fade out bersamanya. Tidak ada dendang yang berakhir dengan semerindukan ini.

 

Rolling Blackouts Coastal Fever – The Way It Shatters

Grup indie rock asal Negara Kangguru ini kembali dengan musik yang lebih riang dan lebih “bernyanyi” ketimbang karya-karya mereka sebelumnya, meski secara lirikal jauh dari nuansa tersebut. Keputusan mereka untuk tampil begitu dalam track ini berbuah baik. Selain menunjukkan kematangan dalam bermusik, sepertinya mereka memang menjauhi area yang sedang ramai dikerumuni musisi “brexitcore”.

 

Brain Tourniquet – Hope and Pain

Singkat, straight forward, agresif. Begitulah hajat power violence. Meski yang dilakukan Brain Tourniquet adalah repetisi atas tradisi tersebut, mereka meluapkannya dengan begitu bergelora. Frustrasi dan amarah diekspresikan dalam output yang paling tepat. Memulai lagunya dengan menggerinda drum serta mengubah-ubah kunci gitar secara secara cepat dan mengakirinya dengan stomping breakdown hanya dalam 36 detik.

 

Laze – Tempat Pulang

Laze kembali “pulang” dengan rima-rima sederhana yang hangat dan dekat dengan keseharian. Bekerjasama dengan duo kakak-adik rapperproducer Livingroom (Braunsugar & 1ng) , Laze memberikan hook ringan dengan delivery yang tepat, tidak berlebihan, dan catchy.

 

Tallies – Wound Up Tight

Memulai tracknya dengan latar musik yang beputar pelan di belakang dan segera disambung dengan genjrengan gitar fuzzy, ‘Wound Up Tight’ justru bertransisi menjadi lagu shoegaze dengan riff yang simpel dan swirly dengan isian vokal yang punchy. Terasa seperti grup indie rock Inggris akhir 80-an yang terobsesi dengan wall of sound.

 

Berthcavés – Sailing Through

Mengapung, seperti berlayar di perairan tenang. Entah, itu yang langsung terbayang ketika mendengarkan ‘Sailing Through’. Mungkin itu yang sengaja disiratkan kwartet dilakukan

 

Frys – Hope

Frys (dibaca Frus) membuktikan kualitasnya sebagai songwriter dengan lagu yang masih asyik didengar dan relevan meski sudah ditulis sejak tiga tahun lalu. Easy listening and pretty straightforward. Kami sangat menantikan lagu ini menjadi soundtrack untuk mengisi scene-scene romantis film Indonesia.

 

Will Joseph Cook – Little Miss

Meski namanya besar karena TikTok, Will Joseph Cook  tidak merasa gengsi untuk tetap mengelilingi dirinya dengan gelimang cahaya kreativitas di jalur tersebut. Embracing all the goodness from that world: Ia justru mengambil kesempatan ini untuk mengekspolrasi dan meramu musik yang kental akan nuansa digitalnya. Lihat saja bagaimana dia memasukkan unsur-unsur pop jazz seperti yang biasa kita temui pada musik-musik game nintendo dalam ‘Little Miss’. Cafe-cafe tampaknya harus menghapus HONNE dan Rex Orange County dan merefresh playlistnya dengan lagu-lagu Will Joseph Cook.whiteboardjournal, logo