Spotify Hasilkan Survei “Culture Next” untuk Mengetahui Tren Budaya Generasi Z dan Millennials

Music
25.09.20

Spotify Hasilkan Survei “Culture Next” untuk Mengetahui Tren Budaya Generasi Z dan Millennials

Dalam laporannya, sebanyak 73% responden gunakan audio untuk mengatasi rasa cemas di situasi stres dan cemas.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Sabilla Salsabilla
Foto: Spotify

Sepanjang tahun 2020 ini, banyak momen yang tidak terduga di sekitar kita, namun Spotify menggunakan kesempatan ini sebagai bahan renungan. Dawn Ostroff selaku Chief Content & Advertising Business Officer mengatakan bahwa momen ini dapat memperjelas tren budaya yang telah dibentuk Generasi Z dan millennials selama bertahun-tahun. Dengan nama “Culture Next”, ia membuat survei yang menjadikan 5500 orang yang tergolong ke dalam generasi tersebut sebagai responden.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 73% Generasi Z dan millennials di Amerika Serikat menggunakan audio untuk mengatasi stres dan rasa cemas. Perasaan tersebut mereka lawan dengan cara mendengarkan podcast yang berkaitan dengan topik kesehatan mental. Disampaikan juga bahwa sebanyak 54% responden mendengarkan podcast dengan tujuan untuk mendapatkan informasi serta hiburan.

Selain itu, layanan streaming musik ini juga berpesan kepada seluruh kreator serta brand untuk mengetahui siapakah audiensnya. Pada bidang sosial politik misalnya, persentase responden dengan rentang usia 18-25 tahun di Amerika Serikat yang berencana memberikan suara dalam pemilihan presiden mendatang meningkat dari 65% menjadi 72%. Tidak hanya itu, 83% responden melihat gerakan “Black Lives Matter” sebagai cultural wake-up call di mana beberapa di antaranya mulai beralih pada podcast hingga playlist yang berisi para kreator berkulit hitam sebagai bentuk dukungan.

Dalam pembuatan laporan ini, Spotify bermitra dengan beberapa lembaga penelitian seperti Culture Co-op, b3 Intelligence, dan Lucid. Pasar yang disurvei yakni responden asal Australia, Brazil, Kanada, Jerman, India, Italia, Meksiko, Spanyol, Inggris, Amerika Serikat, hingga Indonesia. Dilakukan pada bulan Juli, Ostroff mengatakan bahwa mayoritas responden asal Amerika Serikat berharap bahwa masa sulit ini akan membawa suatu perubahan menjadi lebih baik. Pendapat tersebut mendorong dirinya sebagai representasi dari Spotify untuk terus tetap menghubungkan dunia melalui audio.whiteboardjournal, logo