Steve Lacy Membuka Diri Melalui Serangkaian Melodi Sensual di “Apollo XXI”

Music
31.05.19

Steve Lacy Membuka Diri Melalui Serangkaian Melodi Sensual di “Apollo XXI”

“I don’t know if you can still relate, and that’s what I’m afraid of. I just wanna relate to everyone”.

by Emma Primastiwi

 

Foto: Dazed Digital

Album solo Steve Lacy yang kian lama dinanti, kini telah tiba. Bertajuk “Apollo XXI”, keluaran album mengikuti kesuksesan EP pertamanya di tahun 2017 lalu “Steve Lacy’s Demo” dan album terbaru The Internet, “Hive Mind”.

Paling dikenal melalui grup musiknya The Internet, Steve Lacy memulai perjalanan musikalnya dari umur yang sangat muda. Walau masih menduduki bangku SMA, Lacy mempunyai bakat yang kuat untuk bergabung di The Internet sebagai lead guitarist sekaligus produser untuk album ketiga mereka “Ego Death”. Tak lama setelah album tersebut, Lacy lanjut berperan sebagai gitaris dan produser untuk berbagai musisi ternama di dunia seperti Kendrick Lamar dan Vampire Weekend.

“I don’t know if you can still relate, and that’s what I’m afraid of. I just wanna relate to everyone” . Walau mempunyai pengalaman lebih dari kebanyakan musisi di luar sana, Lacy menyatakan rasa takut akan mengecewakan penggemarnya. Perasaan-perasaan seperti kecemasan, ketakutan, dan keinginan untuk mencari jati diri, Lacy utarakan langsung kepada pendengarnya dalam 2 menit pertama melalui lagu “Like Me”. Album ini mengeksplorasi kemanusiaan Lacy secara eksplisit. Membahas rasa kekhawatiran dan ketakutan di bagian pertama album, sisa “Apollo XXI” mendalami eksplorasi identitas seksualnya. Dengan bassline soulful, lirik gamblang juga didampingi vokal high pitch, kombinasi tersebut berhasil menciptakan satu album yang memancarkan sensualitas Lacy sepenuhnya. whiteboardjournal, logo