Ubud Raih Peringkat Ketiga Versi Majalah “Travel + Leisure”, Masihkah Sama jika Kita Semua Pindah ke Sana?

Travel
20.07.22

Ubud Raih Peringkat Ketiga Versi Majalah “Travel + Leisure”, Masihkah Sama jika Kita Semua Pindah ke Sana?

Ubud berada pada posisi ketiga dalam survei majalah “Travel + Leisure” dalam kategori Best Cities in the World to Visit 2020 dengan pertimbangan tata kota.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Adinda R. Syam
Foto: Kompas

Majalah “Travel + Leisure” kembali mengadakan survei pembaca untuk memilih Kota Terbaik Dunia yang baru saja rilis bulan Juli ini. Dalam kategori 25 besar kota terbaik, Ubud, salah satu destinasi wisata populer di Bali, berada di posisi ketiga.

Dalam survei tersebut, pembaca memberikan penilaian mereka dengan mempertimbangkan hotel, restoran, warisan budaya yang kaya, atraksi utama dan, dalam beberapa tahun terakhir, termasuk protokol COVID-19. Berdasarkan pertimbangan tersebutlah kita perlu melihat bentuk turut serta masyarakat Ubud dalam pengelolaan wilayahnya. Lantas bagaimana jika masyarakat ini diinvasi oleh seluruh warga Indonesia?

Melansir dari website “Travel + Leisure”, penilaian survei tersebut juga berpedoman pada beberapa elemen, mulai dari landmark, budaya, kuliner, keramahan warga, dan nilai-nilai lainnya. Dengan kata lain, keramahan masyarakat Ubud bahkan upaya mereka mempertahankan kebudayaannya adalah bentuk turun tangan yang membuat kota tersebut layak mendapatkan penghargaan ini.

Sementara jika seluruh warga Indonesia—yang masih bertahan dengan kebiasaan buruk—pindah ke Ubud, tidak mungkin keramahan tata kota tersebut masih bertahan. Ini karena banyak kepala dalam dominasi akan mempengaruhi tatanan yang ada sebelumnya.

Ubud sebagai kota destinasi telah terbukti dari keramahtamahan warganya yang menuntun banyaknya ekspatriat, juga banyaknya film dan novel yang diangkat pada tiap sudut kota ini. 

Di Ubud, budaya tradisional Bali telah mengilhami setiap momen pagi hari yang turut memberikan persembahan warna-warni menghiasi jalan-jalan dengan alunan gamelan menghipnotis yang menjadi pengiring kehidupan sehari-hari.whiteboardjournal, logo