Museum of Sex Bersama Pornhub Memunculkan Kembali Film Stag

Media
11.06.19

Museum of Sex Bersama Pornhub Memunculkan Kembali Film Stag

Perkembangan film dewasa bukan hanya sebagai pemuasan nafsu semata.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Stefano William A.
Foto: Pornhub

Di antara perkembangan politik, sosial, maupun ekonomi, ada satu industri yang terus bertahan. Mengandalkan nafsu para konsumen, industri yang mengangkat seks sebagai komoditas utama selalu berhasil mempertahankan kehadirannya di dalam segala zaman. Seiring dengan tumbuhnya inovasi teknologi, industri ini beradaptasi dan kemudian menjadi semakin besar lewat gambar. Mengikuti hadirnya rekaman gambar menjadi video di akhir tahun 1800-an, film dewasa pun lahir. Ternyata melalui media ini, tingkat konsumsinya  tidak terbendung sampai saat ini. Sejarah film dewasa tersebut kemudian diperhatikan oleh situs Pornhub bersama Museum of Sex dari kota New York.

Kolaborasi antara kedua pihak terjadi untuk menghadirkan pameran berjudul “STAG: The Illicit Origins of Pornographic Film”. Pameran ini akan menarik para pengunjung kembali hingga pada era awal kemunculan pornografi melalui film-film yang dibuat sekitar tahun 1900 sampai 1960-an dari seluruh dunia. Kumpulan film seperti itu dikategorikan sebagai film stag dimana rata-rata dibuat secara anonim, beberapa tanpa suara, dan tentu saja diproduksi diam-diam. Stag merupakan hiburan bawah tanah. Sesuai dengan masanya, film stag berisi humor, satir, sampai komentar sosial dan menjadi alternatif hiburan yang pada saat bersamaan bersifat subversif bagi masyarakat kelas menengah. Pihak Pornhub menyatakan bahwa melalui aksi kerja sama ini, mereka ingin merayakan penggambaran paling awal aktivitas seksual di dalam film, serta memberi penghormatan kepada orang-orang di balik layar yang berani berkarya saat hiburan dewasa seperti itu belum pernah ada.

Pameran “STAG” dibuka untuk publik mulai tanggal 21 Juni sampai 21 Oktober mendatang. Para pengunjung dapat melihat film-film stag yang sebelumnya sudah dikurasi pihak Museum of Sex dalam ruangan teater vintage. Juga sebagai salah satu bentuk kampanye gelaran ini, mereka mengkurasi beberapa film stag dalam satu kanal Pornhub berjudul “Stag Channel”. Ketika dihadirkan dari sudut pandang seperti ini, produksi film dewasa tidak hanya soal pemuasan nafsu semata, namun sejarah di belakangnya menyatakan bahwa ini juga produk hiburan dan seni.whiteboardjournal, logo