Laze Bersama Hindia Sadarkan Orang-Orang bahwa Hidup Hanya Sementara

Music
24.09.19

Laze Bersama Hindia Sadarkan Orang-Orang bahwa Hidup Hanya Sementara

Lagu yang menceritakan siklus kehidupan di dunia dan ketamakan manusia.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Gernas Geraldi
Foto: PreachJa Records

Setelah merilis “No Handouts” bersama dengan A. Nayaka & Dipha Barus yang dirilis pada awal tahun, kini Laze merilis single solo pertamanya di tahun 2019 yang berjudul “Sementara”. Lagu ini juga merupakan single pertama dari album keduanya yang dikabarkan akan keluar pada bulan Januari tahun 2020. Dalam “Sementara”, Laze berkolaborasi dengan Hindia dengan tujuan untuk membantu menyampaikan pesan dalam lagu tersebut dengan ciri khas nyanyian dan lirik dari Hindia.

Lagu tersebut memiliki musik yang memiliki bass agresif dan sangat pas dengan gaya rap khas Laze yang repetitif. Terdapat unsur-unsur yang meramaikan musik dari lagu tersebut seperti sirine maupun potongan audio dari orang yang sedang berbicara. Sekilas, beat yang dihadirkan mengingatkan lagu “Teach Me How to Dougie”. Melalui “Sementara” Laze ingin menyampaikan tentang siklus kehidupan di dunia, dari tidak ada menjadi ada dan dari ada menjadi tidak ada atau habis. Keadaan yang kita rasakan di kehidupan sehari-hari seperti pendapatan seadanya, teman yang tidak selalu siap sedia, kesenangan fana, kisah tentang kehidupan yang hanya sementara. Dalam lagu tersebut Hindia mengisi melalui satu bait dengan vokalnya yang menyeret lirih. 

Melalui lagu yang diproduseri oleh salah satu anggota DIVISI62, RandyMP ini, Laze mencoba keluar dari zona aman yang biasa memadu kata di atas dentuman boom bap dan memperbanyak sentuhan modern pada lagu ini. Album debutnya “Waktu Bicara” pada tahun 2018, mendapatkan banyak respons positif baik dari pendengar, kritik & rekan musisi lain, dan juga menjadi perwakilan Indonesia di Yo Mtv Raps! by Mtv Asia.

Lewat rilisan ini, LAZE sudah siap untuk melanjutkan perjalanan musiknya di kancah musik Indonesia dan membuktikan bahwa musik hip hop di Indonesia bisa menjadi populer tetapi tetap memiliki substansi untuk membuat orang jadi kritis.whiteboardjournal, logo