Anderson .Paak Ungkap Perjalanan Karirnya dalam “Oxnard”

Music
19.11.18

Anderson .Paak Ungkap Perjalanan Karirnya dalam “Oxnard”

Mengeksplorasi album terbaru dari Anderson .Paak.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Brigita Olga
Foto: Dancing Astronaut

Anderson .Paak telah membawa serta pendengarnya dalam perjalanan menyusuri kota-kota tepi pantai California. Dari “Venice” sebagai album debut yang rilis pada awal karirnya, hingga “Malibu” yang melejitkan namanya. .Paak sepertinya ingin melanjutkan seri trilogi tentang kehidupannya sebagai residen asli Los Angeles, dengan menerbitkan album berjudul “Oxnard” yang merujuk pada kota kelahirannya. Dalam album ini ia berbicara tentang popularitas yang baru dituainya, hingga curahan hati begitu personal yang menyadarkan pendengarnya; bahwa rapper juga manusia.

Sisipan unsur humanis dalam penulisan lirik

Tidak melulu bicara soal gelimang harta dan wanita seperti rapper kebanyakan, .Paak memandu pendengarnya dalam mengendarai roller coaster kehidupannya, yang secara sukses mencampuradukkan emosi dengan transisi seamless. Dengan jujur ia bercerita soal ganjaran dari ketenarannya dalam single hit hasil kolaborasi dengan Kendrick Lamar, “Tinted”, protes kerasnya terhadap pemerintahan Trump dalam “6 Summer”, hingga “Cheers” yang membeberkan soal coping mechanism-nya dalam mengatasi luka dalam akibat kepergian seorang teman dekat.

Bereksperimen berbagai genre

Tak jauh bertolak dari akar pada album-album pendahulunya, .Paak masih menginkorporasi beat-beat groovy dan unsur funky dari tiupan terompet dalam beberapa treknya. Namun di album ini, ia secara sukses mengawinkan elemen hip hop, funk dan soul, serta RnB dalam beberapa trek yang dibawakan secara stripped down. Bahkan pada lagu “Left to Right” di penghujung album, .Paak bereksperimen dengan menyuguhkan tabuhan drum dan pelafalan yang mengingatkan terhadap genre reggae khas Republik Jamaika.

Menampilkan sederet rapper terkemuka

Nama-nama besar seperti Snoop Dogg, Q-Tip, J Cole, Kendrick Lamar, dan Pusha T, yang mengiringi .Paak dalam album ini tidak secara otomatis membungkam suara .Paak. Dengan pembagian porsi lirik saling melengkapi,  .Paak benar-benar tahu kapan ia harus menonjolkan dirinya dan secara adil berbagi spotlight dengan lawan nyanyinya. Seperti kolaborasinya dengan J Cole pada trek “Trippy” yang menyuguhkan flow rap padu dan kanonik.

Satu-satunya hal yang disayangkan dalam perilisan album ini, adalah pemilihan trek “Who R U” yang dijadikan sebagai single. Sebagai single yang rilis lebih dulu untuk memberikan gambaran tentang keseluruhan isi album, trek tersebut dinilai kurang merepresentasikan value yang dimiliki “Oxnard”. Namun, jika dinikmati secara utuh, album ini tetap menawarkan sederet hidden gem menjanjikan yang menunggu untuk ditemukan.whiteboardjournal, logo