Banksy Promosikan Pariwisata Palestina Lewat Karyanya

Art
07.11.18

Banksy Promosikan Pariwisata Palestina Lewat Karyanya

Sebuah bentuk kritik sosial sekaligus ajakan untuk menengok Palestina.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Brigita Olga
Foto: The National

Setelah menghantui jalanan London dan beberapa kota besar lain dengan mural-muralnya yang bergaya satirikal dan menyentil sisi humor gelap manusia, Banksy sepertinya ingin memperluas saluran untuk menyuarakan kritiknya lewat sebuah acara pameran travel. Kali ini, bukan dinding bangunan atau tembok jalanan yang ia jadikan pelampiasan kreatifnya, melainkan sebuah booth kecil di acara World Travel Market yang digelar di London. Booth yang mempromosikan pariwisata Palestina tersebut dipilih Banksy untuk menyuarakan kritiknya terhadap konflik antara Israel dan Palestina, sekaligus mendorong potensi turisme di Palestina.

Seniman jalanan asal Bristol tersebut melukiskan gambar dua malaikat yang masing-masing merepresentasikan Israel dan Palestina di atas sebuah replika tembok pemisah kedua wilayah tersebut. Tembok itu diketahui merujuk kepada sebuah hotel bernama The Walled Off Hotel yang berada di dalam wilayah tembok pembatas tersebut. Selain ‘menghadirkan’ sebagian kecil dari Palestina, Banksy dan timnya juga membagi-bagikan poster gratis berisi ajakan untuk berkunjung ke Palestina yang ia bungkus dengan slogan “Visit historic Palestine! The Israeli army liked it so much they never left!”

Banksy memang diketahui pernah beberapa kali menjajal tembok-tembok, baik di Israel maupun Palestina, dengan pesan-pesan perdamaian maupun kritik sosialnya terhadap konflik tak berkesudahan tersebut. Seperti graffiti berjudul “Stop and Search (Girl and a Soldier)” di Bethlehem, dan “Flying Balloon Girl”, sebuah isyarat kebebasan yang terpatri di tembok pemisah di Israel.

Karya-karya Banksy yang disampaikan secara gamblang namun menggelitik, memang tak pernah gagal untuk membuat penikmatnya berhenti sejenak dan berpikir, lalu menjadi tersadar akan kenyataan-kenyataan pahit yang selama ini selalu dikesampingkan. Semoga dengan karya-karya semacam ini, mampu membuka mata publik akan kenyataan dunia, yang sedang tidak baik-baik saja.whiteboardjournal, logo