Who, What, Why: Jurnalis Komik

Art
21.02.20

Who, What, Why: Jurnalis Komik

Jurnalis Komik, sebuah kolektif berita yang memberikan warna baru terhadap jurnalisme Indonesia dalam bentuk komik.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Yohana Belinda

WHO 

Jurnalis Komik adalah sebuah kolektif yang menghadirkan beberapa berita dalam bentuk ilustrasi komik. Jurnalis Komik sendiri merupakan platform yang mengutamakan kolaborasi antara jurnalis dan komikus untuk membuat karya jurnalistik. Kolektif ini diinisiasi oleh Hasbi Ilman, seorang pria kelulusan dari Universitas Islam Bandung dalam bidang jurnalisme. Hasbi sendiri menekuni bidang komik humor sejak 2011 dan ketertarikannya pada dunia jurnalisme visual muncul pada masa kuliahnya. Pada saat itu, Hasbi bekerja sebagai reporter di beberapa media kecil. Meski tren jurnalisme visual sempat marak pada tahun 2015-2016, Hasbi menuturkan bahwa  jurnalisme dalam bentuk visual rata-rata hanya menampilkan gambaran besar sebuah berita tanpa adanya detail. Hal ini yang mendorong Hasbi untuk melakukan peliputan berita dalam bentuk komik dengan cerita yang mendalam.

Hasbi mulai melakukan peliputan berita melalui medium komik pada tahun 2016 dalam bentuk zine. Saat itu proyek tersebut merupakan proyek personal miliknya. Karya milik Hasbi mengambil banyak referensi dari manga yang disesuaikan dengan orang Indonesia yang gemar membaca komik Jepang. Pada tahun 2017, Hasbi memutuskan untuk menerbitkan karya-karya berita dalam bentuk digital bersama teman-teman mahasiswa pers Universitas Islam Bandung, Ravi Fauzan, Agam Rachmawan, Vigor M. Ioematta dan Reza M. Firdaus, melalui Jurnalis Komik. Melalui kolektif Jurnalis Komik, mereka menghadirkan bacaan komik dalam peliputan berita.

WHAT 

Jurnalis Komik ingin menghadirkan hal baru di industri komik Indonesia yang masih didominasi oleh komik fiksi. Hasbi menjelaskan bahwa genre jurnalisme visual di Indonesia masih tergolong eksklusif. Menurutnya, sulit mencari sosok jurnalis yang bisa membuat komik, sehingga dirinya ingin Jurnalis Komik menjadi platform bagi banyak orang untuk belajar membuat karya jurnalisme dalam bentuk visual. 

Jurnalis Komik juga ingin mengangkat berita daerah yang menarik dan jauh dari media mainstream sebab mereka ingin membangun jembatan bagi warga dan pemerintah. Dalam menerapkan hal ini, Jurnalis Komik mengutamakan warga dan pemerintah setempat sebagai narasumber komik mereka. Salah satu contoh komik tersebut adalah “Kering di Musim Hujan”  yang menceritakan isu kekeringan di Bandung. 

Selain mengangkat berita daerah, Jurnalis Komik kerap menghadirkan cerita-cerita yang tak banyak diliput oleh media massa. Contohnya adalah “Kembali dari ISIS” yang  menceritakan pengalaman mantan anggota ISIS dari Indonesia dan “Di Balik Kokpit Esther” yang menceritakan tentang Esther Gayatri, satu-satunya pilot perempuan penguji pesawat di Indonesia. Tak hanya mengembangkan komik secara pribadi, Jurnalis Komik juga menerima submisi dari orang-orang yang ingin mendalami jurnalisme dalam bentuk visual. 

WHY

Banyak orang menganggap bahwa membaca berita dari koran cukup membosankan. Hal ini karena beberapa orang merupakan visual thinker yang lebih memahami sebuah informasi melalui gambar. Kehadiran Jurnalis Komik telah memberikan platform kepada para visual thinker untuk membaca berita dengan cara yang mudah dan menyenangkan. Dengan gaya komik yang menyerupai manga dan penyajian informasi yang tidak monton, Jurnalis Komik mampu menghadirkan konten berita yang dapat menarik berbagai kalangan anak muda. Bukan cuma menghadirkan berita yang faktual, Jurnalis Komik juga menyajikan berita yang kerap kali tidak dapat ditemukan di media mainstream. Hal ini tentu menjadi nilai tambah tersendiri bagi kolektif ini. Dengan memiliki digital presence yang kuat di media sosial, Jurnalis Komik juga memberikan akses yang besar bagi mereka yang ingin menikmati warna baru jurnalisme Indonesia dalam bentuk komik. 

 whiteboardjournal, logo