Kisah Kemunduran Hubungan dan Realitas Kebenaran dalam Persidangan Lewat Film “Anatomy of A Fall”, Pemenang Festival Film Cannes 2023 

Film
24.10.23

Kisah Kemunduran Hubungan dan Realitas Kebenaran dalam Persidangan Lewat Film “Anatomy of A Fall”, Pemenang Festival Film Cannes 2023 

Film ini berhasil mengukuhkan Justine Triet sebagai sutradara perempuan ketiga yang memenangkan penghargaan tertinggi Palme d’Or, Palm Dog Award, dan nominasi Queer Palm dalam festival film Cannes tahun 2023 ini.

by Whiteboard Journal

 

Teks : Agnina Rahmadinia
Foto : Still Cut “Anatomy of a Fall”

Tahun ini merupakan momentum bagi skena film Prancis. Sejak awal tahun telah dibuka dengan pencapaian Saint Omer karya Alice Diop yang masuk dalam Film Internasional Terbaik Oscar, dilanjutkan dengan enam penghargaan Cesar termasuk film terbaik diraih oleh The Night of The 12th karya Dominik Moll. Euforia ini juga dilengkapi dengan kabar dari Justine Triet sebagai sutradara perempuan ketiga yang memenangkan penghargaan tertinggi Palme d’Or, Palm Dog Award, dan nominasi Queer Palm dalam festival film Cannes tahun 2023 ini. Tak hanya itu, film courtroom drama ini juga disambut positif dan meraih penghargaan dalam Audience Award di Brussels International Film Festival dan Sydney Film Festival.

Film dengan judul asli Anatomie d’une chute berkisah tentang Sandra (Sandra Hüller), seorang novelis German yang suatu hari ditangkap atas dugaan pembunuhan suaminya, Samuel (Samuel Theis). Samuel ditemukan jatuh dari lantai atas rumah dan tewas secara misterius di tengah salju. Penyelidikan dan persidangan pun dibuka untuk menentukan apakah kasus ini merupakan kecelakaan, bunuh diri, atau pembunuhan. Tidak ada saksi lain yang dapat menjelaskan situasi antara Sandra dan Samuel selain anak mereka, Daniel (Milo Machado-Garner). Film ini disebut tak hanya menggambarkan lapisan luar penyelidikan dan pertanyaan tentang kejahatan, tetapi bagaimana Triet melihat lebih dekat layer-layer kebenaran di dalam dan di luar ruang sidang. Dimana sebuah hubungan dalam konteks persidangan dikonstruk lewat penerimaan seorang anak di rumah, disandingkan dengan bagaimana kalimat dari masa lalu, argumen, atau buku yang diperdebatkan, bagaimana bukti tidak dapat secara inheren menghilangkan keraguan.

Ulasan Paige Willis melalui Letterboxd memuji bagaimana Anatomy of a Fall bermain-main dengan persepsi penonton, membuat penonton mempertanyakan kesalahan seseorang dan pada akhirnya menjadi refleksi untuk melihat hubungan dengan entitas yang lebih besar yaitu peran ibu, istri, dan perempuan. Ulasan ini juga menjadi pembuka dalam wawancara yang dilakukan Brian Formo (secara tidak langsung bersama Adesola Thomas) dengan Triet selaku sutradara film ini.

Dalam interview tersebut, Formo dan Thomas mempertanyakan dalam sebuah drama keluarga dan hubungan ini ruang sidang menjadi tempat untuk menyoroti bagaimana kemunduran dalam sebuah hubungan yang terjadi. Triet menjelaskan bahwa dalam film ini sebenarnya ia mencoba menyelami kerumitan dari pasangan tersebut. Namun di ruang persidangan dimana lebih banyak orang yang bersuara tentang kasus ini daripada Sandra sendiri, maka Triet mencoba merepresentasikan bagaimana Sandra ada disana untuk membela dirinya sendiri. Ruang sidang memungkinkan Sandra untuk menyimpan narasi yang ingin ia simpan tentang hubungan mereka, tentang keberhasilannya dan ketidak berhasilan Samuel yang berkontribusi atas kemunduran hubungan mereka, dan ia diberi kesempatan untuk menata kembali cerita hidupnya. Menurut Treat, ini adalah cara paling orisinil untuk dapat masuk ke dalam cerita pasangan tersebut tanpa harus banyak menggambarkan flashback. Triet ingin memulai penggambaran cerita ini dengan sedikit visual dan tidak begitu akurat untuk membiarkan orang lain menjelaskan kehidupan Sandra melalui bukti-bukti yang ada. Baginya hanya dengan proses demikian Sandra dapat menjelaskan kisahnya dengan lebih jujur, melalui bukti.

Kelesuan hubungan sebagai inti film ini berangkat dari bagaimana pasangan saling menyalahkan dan membenarkan diri. Bagi Treat, terkadang seseorang memiliki pendapat yang sangat berbeda, tidak hanya dalam hal kesalahan tetapi juga dalam hal yang lain. Subjektivitas opini sangat menarik, bagaimana waktu bisa mengaburkan objektivitas atas sebuah situasi dan memisahkan antara pikiran (opini) dan kebenaran dari pandangan seseorang.

Triet mengungkapkan bahwa dirinya terobsesi dengan ide bahwa setiap orang memiliki sudut pandang. Dalam sebuah scene yang menggambarkan pertengkaran atau argumen diantara Sandra dan Samuel, Treat mencoba menyajikan pertengkaran sebagai ruang sidang kecil diantara pasangan. Dalam sebuah hubungan ruang sidang itu adalah sebuah ruang pertempuran ide. Sebelum itu meledak, setiap orang mencoba mempertahankan posisinya masing-masing. Ketika pertikaian itu diputarkan dalam ruang sidang yang sesungguhnya, maka akan terasa berbeda.

Dalam wawancara yang lain, Huller menjelaskan bahwa dirinya terpikat dengan bagaimana Triet secara pandai menggunakan karakter-karakter pendukung untuk menyelami penggambaran hubungan utama antara suami dan istri, serta ibu dan anak. Terlepas dari bagaimana Sandra digambarkan duduk di kursi persidangan sebagai tersangka, antara benar dan salah sebagai istri dan juga seorang ibu, dalam persidangan tersebut tidak ada pertimbangan untuk melihat Sandra sebagai seorang manusia seutuhnya. Ia tak hanya diadili, tapi juga merupakan seorang janda yang mengalami kehilangan besar atas suami dan kemungkinan terpisah dari anaknya karena kesuksesan pribadi yang bertolak dari kekurangan suaminya. Bagi Huller, tidak ada yang benar-benar peduli dengan kesedihan Sandra saat itu, karena semua orang hanya sibuk dengan pertanyaan apakah dia bersalah atau tidak.

whiteboardjournal, logo