Setelah Sukses dengan Film “The Square”, Sutradara Ruben Östlund Memenangkan Palme d’Or Keduanya lewat “Triangle of Sadness”

Film
14.06.22

Setelah Sukses dengan Film “The Square”, Sutradara Ruben Östlund Memenangkan Palme d’Or Keduanya lewat “Triangle of Sadness”

Tidak cukup sekali, Ruben Östlund kembali bawa pulang penghargaan Palme d’Or.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Jesslyn Sukamto
Foto: Clemens Bilan/EPA 

Tidak hanya Östlund, terdapat serangkaian film yang tayang perdana di Festival Film Cannes tahun ini. Akan tetapi, film dark comedy “Triangle of Sadness” berhasil merebut hati penonton Cannes dan memenangkan penghargaan festival yang paling didambakan, Palme d’Or. Ini adalah kedua kalinya Ruben memenangkan piagam tersebut, yang pertama dengan film 2017-nya “The Square”. 

“Triangle of Sadness” merupakan wujud sebuah sindiran sosial yang menggigit, lengkap dengan adegan muntah yang tak berhenti-henti yang merupakan aksi pembedahan antara struktur kelas dan kesombongan. Film ini bersinopsis tentang sekelompok orang kaya yang obsnosius di atas kapal yang menuju ke nihil, membawa rasa sinis dan kejenuhan terhadap dunia yang dibintangi oleh Harris Dickinson sebagai model fashion Carl yang diundang bersama pacarnya sebuah influencer, Yaya, diperankan oleh Charlbi Dean di kapal pesiar mewah untuk orang kaya yang dijalankan oleh tokoh marxis Woody Harrelson, Kapten Tom Smith.

Beberapa klip pendek yang dirilis sejauh ini menunjukkan Carl bertelanjang dada saat casting dan sekelompok orang kaya di atas kapal membuat lelucon tentang komunisme dan kesetaraan sementara staf menuangkan sampanye untuk mereka. Tapi keseruan tersebut tidak berlangsung lama, dan setelah beberapa dari mereka terdampar di pulau terpencil, model dan orang kaya yang panas harus menggunakan daya tarik mereka sebagai mata uang untuk bertahan hidup. Menurut Ruben, film ini mengeksplorasi kecantikan pria, maskulinitas, dan norma gender.

Penghargaan tersebut dipilih oleh sembilan anggota juri yang dipimpin oleh aktor Prancis Vincent Lindon dan dipresentasikan pada hari Sabtu dalam upacara penutupan di dalam Teater Grand Lumière Cannes. Hadiah kedua juri, Grand Prix, dibagi antara drama masa kecil Lukas Dhont “Close” dan film thriller romantis sutradara “Claire Denis”.

Sebelumnya, bintang Korea Song Kang-ho memenangkan aktor terbaik untuk penampilannya dalam film “Broker” karya sutradara Jepang Hirokazu Kore-eda, tentang keluarga Korea yang mencari rumah untuk bayi terlantar. “Saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang menghargai sinema Korea,” kata Song, yang juga membintangi “Parasite” karya Bong Joon-ho, yang memenangkan penghargaan Palme d’Or di Cannes tiga tahun lalu.

Aktris terbaik jatuh ke tangan Zar Amir Ebrahimi untuk penampilannya sebagai jurnalis dalam film “Holy Spider” oleh Ali Abbasi, sebuah film thriller kriminal tentang seorang pembunuh berantai yang menargetkan pekerja seks di kota keagamaan Mashhad di Iran.

Pembuat film Tarik Saleh mengambil skenario terbaik di Cannes untuk “Boy From Heaven”, sebuah film thriller yang dibuat di Masjid Al-Azhar Kairo.

Upacara penutupan lalu mengakhiri Cannes yang telah berusaha untuk sepenuhnya menghidupkan kembali suasana ekstravaganza tahunan Prancis, yang dibatalkan pada tahun 2020 oleh pandemi dan melihat kerumunan sederhana tahun lalu. Festival tahun ini juga digelar udengan latar belakang perang di Ukraina, yang memicu protes karpet merah dan dialog tentang tujuan sinema di masa perang.

Penghargaan tahun ini untuk film pertama terbaik, Caméra d’Or, jatuh ke tangan Riley Keough dan Gina Gammell untuk “War Pony”, sebuah drama tentang Pine Ridge Reservation yang dibuat bekerja sama dengan penduduk asli Oglala Lakota dan Sicangu Lakota. 

Film “Triangle of Sadness” bakal rilis pada 28 September 2022 di Prancis. Untuk sementara waktu, silahkan nonton cuplikan klip dari Cannes.whiteboardjournal, logo