Apa Kebaikan yang Hilang Saat Legalisasi Ganja Medis Ditolak?

Human Interest
24.07.22

Apa Kebaikan yang Hilang Saat Legalisasi Ganja Medis Ditolak?

Pagi ini, sidang putusan pelegalan ganja medis dilakukan. Sore harinya, tuntutan itu ditolak.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Ghina Prameswari
Foto: Antara News

Hakim MK Suhartoyo mengungkapkan alasan penolakan pelegalan ganja medis ialah karena narkotika golongan I itu memiliki potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Ia lanjut menerangkan bahwa ganja hanya diperbolehkan digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Namun bukankah penggunaan ganja sebagai upaya pengobatan juga adalah bagian dari pengembangan ilmu pengetahuan? 

Menyusul keputusan ini, terdapat beberapa dampak dari penolakan legalisasi ganja di Indonesia. Salah satunya ialah ketiadaan alternatif pengobatan bagi pasien penderita kanker, epilepsi, atau cerebral palsy sebagaimana yang diidap oleh anak dari penuntut (Ibu Santi). Di Thailand sendiri, yang akhir-akhir ini membuat keputusan mengejutkan dengan melegalisasi ganja, pertimbangan melegalkan ganja dilakukan untuk memberi akses bagi pengobatan yang lebih terjangkau. Ganja juga dinilai dapat meningkatkan taraf hidup petani serta memperkuat ekonomi. 

Tak hanya itu, Thailand mencatat lebih dari 4.000 napi yang terjerat kasus ganja telah dibebaskan sejak hukum ini disahkan. Hal ini tak hanya membantu mengurangi masalah kelebihan kapasitas pada penjara Thailand, namun juga hadir sebagai solusi dari kebijakan ‘War on Drugs’ yang dinyatakan gagal sejak 2016 lalu atas banyaknya pelanggaran HAM yang dilakukan atas nama regulasi. 

Legalisasi ganja tak melulu mengimplikasikan penggunaan narkotika secara tidak bertanggung jawab, namun justru langkah menuju kebijakan yang lebih progresif dan pro-rakyat. Merespon terhadap putusan MK, barangkali langkah menuju pengembangan ilmu pengetahuan dapat dimulai dengan transparansi data dan penelitian yang mumpuni.whiteboardjournal, logo