Coklat dan Permen Membawa dampak Positif di Masa Pandemi

Human Interest
07.05.22

Coklat dan Permen Membawa dampak Positif di Masa Pandemi

Permen dan coklat mengalami peningkatan penjualan pada tahun 2021, hal ini diakibatkan permen dan coklat adalah cemilan yang terjangkau dan dapat menjadi penenang disaat sedih.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Yusril Mukav
Foto: iStockPhoto

Menurut National Confectioners Association, pada tahun 2021 penjualan coklat dan permen meningkat hingga 11% dibandingkan tahun 2020, dan meningkat 15% dibandingkan dengan penjualan pada tahun 2015, dalam laporan tahunan mereka yang bertajuk “State of Treating”.

Peningkatan penjualan ini dapat dikategorikan dalam penjualan dalam hal musiman, hari spesial, pemberian hadiah, hingga kesejahteraan emosional. Total dari kategorisasi confectionery mencapai hingga USD 36,9 miliar pada penjualan ritel tahun 2021, dan dapat diproyeksikan akan meningkat hingga USD 44,9 miliar pada tahun 2026.

Namun peningkatan yang terjadi pada tahun 2021 mereka kategorikan lebih signifikan terjual untuk perawatan diri dan kesejahteraan pribadi. Karena fakta yang mereka temukan, 72% dari konsumen percaya bahwa kesejahteraan diri dan emosional saling berhubungan.

Hal itu terjadi karena para konsumen dapat melihat jika permen dan coklat dapat menjadi objek dalam merayakan sesuatu, dalam hal lain permen dan coklat dianggap dapat memberikan efek untuk menghadirkan sebuah kesenangan untuk diri sendiri atau orang lain.

Maka tren ini menjadi sebuah kebiasaan untuk berbagai individu melihat permen atau coklat sebagai kegembiraan, dan sering kali secara moral ketika ingin memberikan hadiah kepada orang lain, permen atau coklat akan menjadi salah satu opsi.

Saat pandemi Covid-19 memberikan kita kesenjangan selama dua tahun belakangan, permen dan coklat menjadi opsi yang paling sederhana dan terjangkau dalam memperbaiki mood kita sehari-hari.whiteboardjournal, logo