Lewat WhatsApp, Komunitas Motherland dan Single Moms Indonesia Rayakan Hari Ibu

Human Interest
22.12.22

Lewat WhatsApp, Komunitas Motherland dan Single Moms Indonesia Rayakan Hari Ibu

Dengan menggunakan fitur Komunitas dari Whatsapp, keduanya berikan dukungan yang optimal antar sesama

by Whiteboard Journal

 

Teks: Alissa Wiranova
Foto: WhatsApp

Tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu di seluruh Indonesia. Hari Ibu sendiri merupakan momentum untuk kita mengingat serta merayakan eksistensi ibu sebagai pihak yang banyak berperan dalam kehidupan setiap orang. 

Single Moms Indonesia dan Motherland misalnya. Kedua komunitas ini berkesempatan untuk mencicipi fitur terbaru yang dikeluarkan Whatsapp, yaitu fitur Komunitas atau Community. Lewat fitur ini, setiap pengguna Whatsapp dapat menikmati fasilitas berupa wadah besar yang di dalamnya terdapat banyak sub-grup. Tak hanya itu, fitur grup pengumuman juga mampu didapatkan oleh para pengguna Whatsapp. Lewat berbagai keunggulan ini, komunitas para ibu tadi dapat mengelola percakapan mereka yang sibuk hanya dalam satu platform saja. 

Lalu bagaimana Single Moms Indonesia dan Motherland memaknai hari ibu? Mari simak perjalanan lengkap mereka. 

Komunitas Single Moms Indonesia Terus Mewadahi Perjuangan Para Ibu Tunggal

Single Moms Indonesia pertama didirikan pada tahun 2014 lalu dengan tujuan untuk memberdayakan para ibu tunggal yang ada di seluruh Indonesia. Hingga kini, komunitas ini telah memiliki 7.800 anggota yang tersebar di seluruh Jabodetabek, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur. Single Moms Indonesia sendiri mengadakan berbagai program seperti kelas makeup, healing, parenting, writing, dan kelas-kelas pengembangan soft serta hard skill lainnya. 

Courtesy of WhatsApp

Pendiri Single Moms Indonesia, Maureen Hitipeuw menyatakan bahwa SMI didirikan dengan tujuan untuk menjadi wadah bagi perjuangan para ibu tunggal di seluruh Indonesia. “Mulanya, waktu saya belum resmi bercerai, saya tidak menemukan support group khusus yang isinya ibu tunggal dan terbentuklah SMI. Karena menjadi ibu bukanlah sesuatu yang mudah, terlebih menjadi ibu tunggal, kami di sini sama-sama menghadapi tantangan yang lebih berat dan berlapis karena semuanya harus dikerjakan mayoritas sendirian tanpa pasangan,” terangnya. 

Menurut Maureen, SMI mampu mencapai tujuannya dengan baik. “Misalnya, salah satu anggota yang mengikuti kelas pelatihan menulis kami tahun lalu kini berhasil menjadi penulis lepas yang sukses menulis untuk publikasi internasional.”

Dengan menggunakan fitur Komunitas di Whatsapp, Single Moms Indonesia dapat menjalankan kesehariannya dengan lebih efektif. Komunikasi dapat terjalin dengan mudah karena dapat mengelola beberapa sub grup dalam satu payung yang sama. “Dengan fitur Komunitas, para anggota dibagi dalam grup per regional,” jelas Maureen. 

Besar harapan Maureen agar komunikasi yang terjalin di grup Whatsapp ini dapat memberikan dukungan emosional bagi para ibu tunggal. Menurutnya, ibu yang bahagia akan dapat membesarkan anak yang bahagia pula.

Motherland, Wadah Ramah untuk Para Ibu

Courtesy of WhatsApp

Berdiri pada tahun 2017, Motherland dimaksudkan sebagai tempat yang nyaman untuk para ibu, terutama yang bersangkutan dengan pengasuhan anak. 

Untuk mencapai tujuannya, Motherland menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti seminar, workshop, training, hingga charity. Motherland juga meluncurkan program Mother University yaitu suatu sekolah virtual dengan 12 topik mengenai pembelajaran pengasuhan anak usia dini. 

Pendiri Motherland yaitu Nurul Hasanah Sahid atau Mami Ara menyatakan bahwa fitur Komunitas di Whatsapp mempermudah komunikasi antar anggotanya. 

“Untuk Mother University yang kami rintis pada tahun 2019, semua kegiatan dilakukan melalui WhatsApp. Dengan adanya fitur Komunitas di WhatsApp memberikan kami fitur yang sesuai dengan kebutuhan kami, salah satunya adalah grup pengumuman yang dapat dengan mudah menjangkau semua anggota komunitas hanya dari satu jendela obrolan,” ujar Mami Ara. 

Ia juga menyatakan pesan-pesannya untuk Hari Ibu. “Jalani peran sebagai ibu, seperti manusia pada umumnya; ketidaksempurnaan, kesedihan, kekecewaan, marah saat berperan sebagai ibu adalah hal yang normal dan wajar, jangan berhenti belajar dan tetap bahagia.”

 whiteboardjournal, logo