Tenaga Kerja Islandia Mengalami Peningkatan Produktivitas Berkat Kebijakan 4 Hari Kerja

Human Interest
08.07.21

Tenaga Kerja Islandia Mengalami Peningkatan Produktivitas Berkat Kebijakan 4 Hari Kerja

Seimbangkan kehidupan pribadi dengan kehidupan kerja, penerapan 4 hari kerja di Islandia hasilkan tenaga kerja yang lebih produktif.

by Whiteboard Journal

 

Teks dan Cover: Shadia Kansha

Kami sempat membahas niatan pemerintah Jepang untuk mendorong penerapan 4 hari kerja. Menurut Jepang, kegiatan selama pandemi berlangsung menjadi bukti bahwa walau jumlah hari kerja dipangkas, produktivitas bukanlah menjadi masalah.

Hal tersebut juga dibuktikan di Islandia. Setelah menguji penerapan 4 hari kerja dari tahun 2015 hingga 2019, peneliti menemukan bahwa produktivitas di negara tersebut meningkat. Untuk penelitian ini, sekitar 2.500 orang (kurang lebih 1% dari populasi Islandia) dipotong jam kerjanya sekitar 20% (menjadi sekitar 35 jam per minggu). 

Percobaan tersebut menghasilkan tenaga kerja yang lebih bersemangat. Diduga, hal ini terjadi karena keseimbangan work-life yang tercapai dengan baik. Terlebih, karena lebih tiap pegawai mendapatkan lebih banyak waktu untuk beristirahat, mereka jadi jarang lelah.

Kesuksesan besar penelitian ini menjadi acuan bagi banyak perusahaan untuk memotong jumlah hari kerja dalam seminggu. Saat ini, 86% dari tenaga kerja Islandia tengah menikmati keuntungan dari sistem baru ini. 

Selain Islandia dan Jepang, Spanyol dan Selandia Baru juga tengah menguji penerapan 4 hari kerja di negara mereka.whiteboardjournal, logo