Foto: Rappler

AI ini akan menjadi alternatif bagi OpenAI dan Google yang saat ini mendominasi ranah kecerdasan buatan. Musk merasa bahwa AI saat ini terlalu fokus pada politik kebenaran yang cenderung membuat AI tidak benar. Oleh karena itu, Musk merencanakan AI baru yang dapat mencari kebenaran di alam semesta.

Elon Musk, CEO SpaceX dan Tesla, merencanakan membuat “maximum truth-seeking AI” bernama TruthGPT yang bertujuan untuk mencari kebenaran di alam semesta. Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Musk mengkritik OpenAI dan Google yang saat ini mendominasi ranah kecerdasan buatan. Menurutnya, OpenAI telah menjadi organisasi yang lebih tertutup dan cenderung mengutamakan keuntungan dan hubungan dekat dengan Microsoft.

Musk berpendapat bahwa AI saat ini terlalu fokus pada politik kebenaran dan hal tersebut dapat membuat AI tidak benar. Oleh karena itu, ia merencanakan AI baru yang dapat mencari kebenaran di alam semesta. “Saya akan memulai sesuatu yang disebut TruthGPT, atau AI yang mencari kebenaran maksimum yang mencoba memahami alam semesta,” kata Musk dalam wawancaranya.

Musk menyadari bahwa memulai terlambat akan membuatnya kurang kompetitif, tetapi hal tersebut tidak membuatnya mundur untuk mencobanya. CEO Twitter ini sudah memikirkan konsep TruthGPT sejak lama, seperti yang ia sebutkan dalam sebuah tweet pada bulan Februari. Baru-baru ini, ia juga mendaftarkan perusahaan bernama “X.AI” pada bulan Maret. Hal ini menunjukkan bahwa proyek TruthGPT akan segera dibicarakan lebih lanjut.

TruthGPT menjadi harapan bagi Musk untuk menciptakan AI yang lebih cerdas dan berfokus pada mencari kebenaran di alam semesta. Musk percaya bahwa AI yang peduli pada kebenaran tidak akan memusnahkan manusia karena kita merupakan bagian menarik dari alam semesta.