Who, What, Why: Stand-Up Indo Tokyo (Sinto)

Media
13.06.21

Who, What, Why: Stand-Up Indo Tokyo (Sinto)

Komunitas pertama di Jepang yang menyediakan hiburan Stand Up Comedy dalam Bahasa Indonesia.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Shadia Kansha
Foto: Stand Up Indonesia, Tokyo

WHO

Stand Up Indonesia Tokyo (Sinto) merupakan komunitas di Indonesia di Tokyo yang menekuni hal-hal yang berkaitan dengan Stand Up Comedy. Seni mengubah keluh kesah menjadi gelak tawa tersebut lumrah untuk digemari di tanah air. Bahkan, berbagai komunitas Stand Up Comedy tersebar di berbagai kota di Indonesia. Didorong dengan keinginan untuk kembali melakukan stand up comedy, di penghujung tahun 2020, Luki Nati (komika asal Malang yang tengah bekerja di Jepang) mendirikan komunitas ini. Ia mengumpulkan warga negara Indonesia di Tokyo untuk berkumpul dan tertawa bersama. 

Belum genap setahun berjalan, komunitas tersebut berhasil menarik perhatian berbagai macam pihak. Penonton yang hadir beragam, baik warga negara Indonesia maupun warga negara Jepang yang mengerti bahasa Indonesia. Mereka turut memeriahkan kegiatan-kegiatan komunitas tersebut. Alhasil, komunitas tersebut juga turut memperkenalkan Stand Up Comedy di Jepang. Tidak hanya itu, masyarakat Indonesia yang tidak berada di Jepang pun juga ikut menantikan kegiatan-kegiatan komunitas ini karena penasaran akan perbedaan materi yang diberikan komika perantau. Kepopuleran tersebut juga merambat ke beberapa jenama lokal dan kerabat media. Dukungan tersebut membantu, sebab selama ini acara diadakan dengan peralatan pribadi dan didukung oleh sumbangan seikhlasnya (tidak pernah memungut biaya).

WHAT

Untuk mengadakan Stand Up Comedy berbahasa Indonesia di Tokyo, komunitas tersebut bergerak erat antara anggota layaknya komunitas produktif lainnya. Tidak hanya untuk bertukar pikiran dan keluh kesah, komunitas tersebut juga menjadi pijakan untuk mengasah kemampuan untuk melakukan Stand Up Comedy. 

Dikarenakan kebijakan Jepang masih memungkinkan perkumpulan tatap muka secara offline, mengadakan event utama mereka yaitu Open Mic bertajuk “Tokyo Tawa” masih sangat dimungkinkan. Penggunaan kata “Tokyo” dan “Tawa” secara harfiah sudah cukup jelas mendeskripsikan inti acara tersebut. Namun satu hal lain yang menjadi alasan pemilihan nama tersebut adalah “Tokyo Tawa” merupakan pelafalan yang sama dengan ketika mengucapkan “Tokyo Tower” dengan dialek Jepang. Tentunya, keselamatan para komika dan penonton tetap menjadi prioritas bagi komunitas tersebut. Mereka menyediakan alat-alat penunjang protokol kesehatan seperti hand sanitizer. Menanggapi sulitnya mencari cafe untuk tampil, Sinto harus juga mencari venue setiap 2 minggu sekali. Venue tersebut harus cukup besar untuk menampung seluruh pihak secara aman dan memiliki sirkulasi udara yang baik.

Namun, bagi teman-teman kita di Sinto, respon positif dan tawa dari para penonton cukup untuk menjadi motivasi para anggota untuk terus mengadakan Open Mic offline.

WHY

Selain untuk menjadi wadah untuk berkumpul dan tertawa bersama, Sinto memahami rasanya menjadi warga negara Indonesia di Jepang. Hidup di negeri orang dan berada jauh dari keluarga dan teman-teman di rumah bukanlah jarang menjadi beban pikiran. Banyak keluh kesah yang ingin diceritakan, namun banyak juga yang tidak tau mau menceritakan kemana. Sehingga, komunitas ini menawarkan diri sebagai tempat bersandar bagi banyak masyarakat Indonesia di Tokyo. 

Tidak berhenti disitu, banyak sekali materi-materi di komunitas stand up ini yang dibentuk khusus untuk dapat menyentuh sesama perantau. Perspektif “menjadi orang Indonesia di Jepang” adalah pembeda utama komunitas ini dengan komunitas Stand Up lain yang ada di tanah air. Tantangan dan keluh kesah masyarakat Indonesia pada umumnya tentunya tidak sama dengan mereka yang tengah sekolah dan/atau bekerja di Jepang. 

Satu hal yang pasti, komunitas ini hadir tidak karena ingin memfasilitasi kegiatan Stand Up Comedy Indonesia di Tokyo, namun juga hadir sebagai tempat aman untuk bersama-sama menertawakan kegelisahan yang dirasakan bersama.whiteboardjournal, logo