Bosan dengan Situasi di Sekolahnya, Bocah 12 Tahun Membuat Rave Party di Toilet

Music
22.12.20

Bosan dengan Situasi di Sekolahnya, Bocah 12 Tahun Membuat Rave Party di Toilet

Anak tersebut menggelar rave party pada saat jam makan siang selama kurang lebih tiga puluh menit dan membuat peralatan DJ-nya disita oleh pihak sekolah.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Daniet Dhaulagiri
Foto: Dazed / Facebook / Louise Bell

Belakangan Cael Bell—seorang anak berusia dua belas tahun asal Manchester—menjadi perbincangan lantaran Cael menginisiasi rave party selama tiga puluh menit saat jam makan siang di toilet sekolahnya, sebelum akhirnya acara tersebut terpaksa harus dihentikan karena diketahui pihak St. Antony’s Catholic College. 

Cael Bell yang berperan sebagai DJ sempat berhasil menyelundupkan peralatannya penampilannya seperti speaker dan lampu pesta sebelum akhirnya harus disita sementara . Ia juga membuat daftar undangan untuk “All year 8 boys” di St. Antony’s Catholic College sebagai tamu rave party-nya. Di dalam pertunjukannya Cael menawarkan Cadbury Twirl dan sebotol Lucozade untuk kawan-kawannya yang datang. Anak berumur dua belas tahun tersebut sudah bisa mengorganisir acara bawah tanah, meski hanya berdurasi tiga puluh menit saja.

Louise Bell—orang tua Cael—sempat menerima telpon dari pihak sekolah anaknya tepat setelah rave yang dilakukan Cael dihentikan. Louise Bell menyampaikan perihal tersebut pada The Mirror, “I had to laugh. It has been a terrible year and I couldn’t be angry with my son for trying to spread some cheer. When I got the call, it made perfect sense. Cael had been up, dressed and ready to leave for school early that morning which was unheard of in our house. He had the biggest smile on his face so I knew he had something up his sleeve.”

Sebelumnya ketika Louise Bell bertanya pada Cael mengapa anaknya terlihat begitu senang, ia tidak memercayai begitu saja atas jawabannya yang hendak menggelar rave. “But when I heard what Cael had done, from advertising the rave on Snapchat to actually pulling it off and even providing refreshments, I couldn’t help but see the funny side. Cael’s dad thought it was hysterical, he said ‘go on son’. We did have a conversation about whether or not we should be angry but how could we be?

Orang tua Cael menanggapinya dengan sangat tenang, mereka lebih memilih perspektif bahwa apa yang dilakukan anaknya sangat lucu, Cael mengakui bahwa ia merasa bosan pada saat jam makan siang karena tidak banyak yang bisa dilakukannya. Louise Bell juga sempat memotret anaknya ketika pulang ke rumah dan diunggah di Facebook miliknya.whiteboardjournal, logo