Foto: Sun Eater
Teks: Dafa Sena 

Hindia memang terkenal sebagai karakter yang vokal melalui karya-karyanya. Ia sering berbicara soal masalah-masalah sosial, kesehatan mental, keadilan, kemiskinan, diskriminasi, dan juga pengalaman pribadinya, seperti pertemanan dan romantic relationships. Kali ini, dengan lagu barunya, menurut siaran pers Sun Eater, Baskara berbicara tentang rasa keputusasaan yang ia rasakan akan masalah seperti inflasi dan degradasi lingkungan alam di dunia

“Lawan resesi modalku hanya pas-pasan/Lawan emisi pun aku hanya figuran/Tak cukup penting ‘tuk bikin perubahan/Nasibku tak karuan, tidak digenggam tangan”

“Ku tak cukup pintar tuk bicarakan uang/Ku tak cukup peka tuk bicarakan alam/Tak cukup bijak tuk bicarakan orang/Pikiranku bertandang, jauh dari sekarang”

Kesadarannya akan banyaknya masalah di dunia saat inilah yang membuatnya merasa putus asa dan pasrah terhadap hidup, sebab ia merasa tak bisa berbuat banyak untuk merubahnya. Ia merasa tak bisa berbuat banyak akan masalah-masalah yang ada, sebab ia merasa ia bukanlah siapa-siapa di tengah permasalahan ini semua.   

Selebihnya, Hindia menyatakan bahwa ada perbedaan warna musik antara lagu “Masalah Masa Depan” yang lebih slow dan “Janji Palsu” yang lebih rock dan upbeat. Hal tersebut menggambarkan bahwa album “Lagipula Hidup Akan Berakhir” bakal menjadi album yang beragam dan penuh kejutan. Menurut Hindia, banyak yang mengatakan bahwa “Janji Palsu” terdengar mirip dengan suara .Feast, tentunya banyak yang senang dan semakin tidak sabar menunggu lagu “Masalah Masa Depan”.

Seperti yang selalu dikatakan oleh Hindia, tujuan utamanya untuk berkarya adalah untuk lebih  mengenal dirinya dan dapat membantu orang lain. Walau meraih jumlah stream yang banyak bukanlah tujuan utama Baskara, mengikuti suksesnya rilis “Janji Palsu”, Hindia percaya bahwa “Masalah Masa Depan” dapat meraih respons yang sama juga positifnya. 

“Masalah Masa Depan” oleh Hindia dapat didengarkan sekarang di: Spotify, Apple Music, YouTube Music, dan Resso.