“Hear Me When I Say”, Rilisan Perdana Produser Musik Arvin Fajar

Music
18.04.19

“Hear Me When I Say”, Rilisan Perdana Produser Musik Arvin Fajar

Trek-trek yang tepat untuk berdansa dan membayangkan masa depan.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Stefano William A.
Foto: Talking Machine

Sebagai seorang produser musik yang sudah sering menjadi nama di balik produksi lagu-lagu elektronik Indonesia, Arvin Fajar kali ini merilis EP perdananya. Berada di bawah kolektif sekaligus label yang berfokus pada skena musik elektronik, Talking Machine, Arvin sukses menelurkan EP dua lagu dengan judul “Hear Me When I Say”. Seringkali menghabiskan waktu dan menjadi sosok penting di dalam studio, pengalamannya mengambil rupa trek-trek penuh nuansa disko.

Dimulai dengan lagu berjudul sama, gemuruh bass minimalis ditambah melodi dari key dan synth sebagai dasar membangun suasana pesta yang tepat. Permainan synth kemudian semakin kencang dan mengambil alih sambil membawa pendengar mengawang-awang sebelum beat muncul kembali lewat permainan instrumen penuh energi yang tidak kunjung selesai hingga akhir lagu. Melalui beat minimalis seperti pembukanya, Trek “Hear Me When I Say” dituntaskan secara lengkap. Namun tidak demikian dengan nomor “Disco ex Machina” yang melanjutkan pesta elektronik ini. Dengan judul disadur dari teknik penulisan drama “Deus ex Machina” di mana kehadiran sosok ‘Tuhan’ menjadi penyedia jalan keluar atas konflik pelik, Arvin mendobrak lantai dansa dengan beat sembari menarik satu-persatu pendengar untuk turun menikmati alunan musiknya. Gambaran elemen futuristik dari  synth menggema melengkapi fakta bahwa secara harafiah “Disco ex Machina” bisa diartikan dengan “disco from the machine”. Selama lagu ini dimainkan, akan menjadi sesuatu yang sulit untuk tidak membayangkan adegan-adegan masa depan distopia seperti pada film “Blade Runner”. Musik disko yang selalu dikaitkan dengan nostalgia kini menjadi sebuah bayangan futuristik.

Dari EP debutnya, Arvin Fajar berhasil menunjukkan kemampuannya secara blak-blakan sebagai produser juga DJ. Rilisan dan proyek selanjutnya patut ditunggu karena terbukti dari “Hear Me When I Say”, mungkin apa yang ingin ia sampaikan adalah hasil produksi musik yang berkualitas dan menjanjikan. whiteboardjournal, logo